Intisari-Online.com - George Murray dan istrinya hidup bahagia. Namun kebahagiaan itu tidak bertahan selamanya. Suatu hari, George ditemukan tewas tertembak di kamarnya.
----------
George Murray adalah seorang pengusaha sukses di San Juan, Filipina. Bagi wanita, ia adalah lelaki idaman: kaya, tampan, dan bertubuh atletis. Perusahaannya, ETRACO (singkatan dari Equipment Trading Company), bergerak di bidang perdagangan berbagai alat dan perlengkapan teknik. Murray bendahara dan sekaligus pemilik setengah dari kekayaaan perusahaan.
Lelaki ini berasal dari Kansas City, Amerika Serikat. Pernah menjadi penyelidik kriminal dalam ketentaraan AS. Untuk posisinya itu, ia bertugas di Eropa, ikut membongkar perdagangan barang-barang ilegal, termasuk narkotika. Ketika Perang Dunia II berakhir, George Murray berada di Filipina dan tetap tinggal di negara ini.
la pandai bergaul dan mempunyai koneksi luas di kalangan politisi muda di Filipina. Murray tidak banyak bicara tentang aktivitas perusahaannya. Kadang-kadang ia menghilang dengan kapal pesiarnya yang bernama Mistress. Namun beberapa waktu kemudian, dia pun muncul lagi. Salah satu kapalnya sering bertolak dari pelabuhan bila malam telah tiba.
George Murray menikah dengan seorang wanita Filipina bernama Esther del Rosario. Perkawinan dengan janda muda yang memiliki empat orang anak dari almarhum suaminya itu, terjadi pada tahun 1947. Esther seorang istri yang baik dan terhormat. Perkawinan pertamanya bahagia tapi suaminya tidak berumur panjang.
Setelah beberapa waktu hidup menjanda, Esther tidak menolak lamaran pengusaha asal Amerika yang tampan lagi kaya itu. Perkawinan kedua ini pun membuat iri banyak wanita. Hubungan George Murray dengan istrinya sangat mesra.
Ketika itu tanggal 13 Agustus 1949. Murray dan istrinya menikmati ketenangan suasana sore di rumahnya. Mendengarkan musik di radio. Dan bila musiknya enak didengar, mereka akan berdansa.