Intisari Plus - Rusia sempat dikejutkan kasus orang hilang dan pembunuhan. Kali ini, pelakunya selalu menyasar para gadis muda.
--------------------
Sabtu yang cerah di Bulan Juni 1982, desa Zaplavskaya, Donskoi, Rusia, dikejutkan adanya laporan warganya yang hilang. Gadis tanggung Lyubov Biryuk (13) putri keluarga Pelagea tak pernah kembali ketika disuruh ibunya membeli rokok, roti, dan gula. Berambut coklat potong pendek, gadis berpipi gemuk, berhidung pesek dengan mata kelabu ini jauh dari cantik, tapi ramah kepada siapa saja.
Kala pergi Lyubov memakai sandal putih dan pakaian musim panas warna biru yang tipis. Kisahnya berawal dari kecurigaan ibu Lyubov ketika kembali dari kandang ternaknya tidak menjumpai Lyubov di rumah. Semula ia mengira mungkin anak bungsunya pergi ke rumah neneknya di Krivyanka, desa yang berjarak 5 mil dari rumahnya. Atau barangkali ke rumah kakaknya, Nadezhda.
Karena nenek Lyubov tidak mempunyai telepon, keesokan harinya Pelagea mengendarai bus ke Krivyanka untuk mengecek. Ternyata Lyubov tak ada di situ. Juga tidak di tempat kakaknya, Nadezhda di kota Semikarakorsk. Seharian Pelagea mencari Lyubov ke rumah teman-temannya. Kecemasan semakin menjadi-jadi ketika mengetahui Senin Lyubov tak hadir di sekolah.
Di ambang keputusasaan itu, ia menelepon adiknya Nikolai Petrov, seorang letnan detektif polres Novocherkassk, kota terdekat dengan Donskoi. Mendengar kemenakannya hilang, Petrov langsung pergi ke Donskoi sejauh 20 mil. Berbekal foto Lyubov, Petrov berkeliling menggali informasi.
Salah seorang teman sekolah Lyubov, Yuri Popov memberi kesaksian pada Petrov, dia satu bus dengan Lyubov ke Donskoi Sabtu siang. Sesampai di kota itu mereka berjalan bersama sejauh 100 yard lalu berpisah. Popov menemui dokter sementara Lyubov berbelok ke arah pertokoan. Tetapi setelah di cek toko yang diperkirakan dia datangi tak seorang pun mengenal wajahnya. Padahal, Sabtu sore itu bus yang seharusnya menuju ke Zaplavskaya tidak jalan. Petrov memperkirakan Lyubov menumpang kendaraan yang kebetulan lewat. Namun pencarian di sepanjang jalan antara Donskoi dan S. Don pun nihil.
Dua minggu kemudian, 27 Juni, mayat gadis ini ditemukan seorang pencari kayu di hutan kecil pinggiran kota dalam keadaan mengenaskan. Jasadnya yang telanjang, terbaring telentang dengan kepala menghadap ke kiri. Tangannya terangkat setinggi bahu yang menunjukkan si korban berusaha menangkis serangan pembunuhnya. Sebagian besar dagingnya telah hilang. Tetapi masih menyisakan kulit berwarna coklat tua pada kaki, tengkorak, dan tangan.