Kembali ke Intisari News
May 11, 2023
Hanya Satu Korban Masih Hidup
Hanya Satu Korban Masih Hidup
Hanya Satu Korban Masih Hidup (INTISARI)
Penulis Ade S
Editor Ade S

Intisari Plus - Di daerah perbatasan Jerman Timur dan Jerman Barat kerap terjadi pembunuhan sadis. Sempat kesulitan mendapatkan jejak pembunuh keji itu, polisi akhirnya menemukan satu saksi. Ia adalah korban yang berhasil selamat.

---------------

Pada tahun 1946 dan 1947 banyak terjadi pembunuhan di daerah tidak bertuan pada perbatasan Jerman Timur dan Jerman Barat. Korban biasanya orang-orang yang menyeberang atau ingin mengunjungi sanak saudara dari Jerman Timur ke Jerman Barat. Di daerah-daerah perbatasan ini muncullah jenis penjahat baru, yakni orang yang mengaku kenal daerah perbatasan dan menawarkan jadi penunjuk jalan. Malam hari di jalan-jalan yang sepi, mereka menjadi pembunuh yang kejam.

Sejak bulan Maret 1946 hingga bulan April 1947, terjadi serentetan pembunuhan. Karena tempat dan caranya sama, diduga pelakunya sama. Semua korban menunjukkan luka yang sama pada kepala.

Pada bulan Maret 1946 ditemukan mayat seorang perempuan setengah baya di danau kecil dekat Roklum. Tampaknya ia dipukuli dengan alat yang berat, mungkin sebuah batu besar. Tidak ditemukan jejak si pelaku sedikit pun. Oleh karena itu jaksa menghentikan pemeriksaan.

4 bulan kemudian, di antara Walkenried dan Ellrich ditemukan mayat orang berusia antara 25-30 tahun. Korban dibunuh dengan martil. Barang bukti ditinggalkan pada mayat. Kepala yang rusak parah ditutupi selimut abu-abu.

Di bulan Agustus, jadi 2 bulan kemudian, di stasiun kota perbatasan Hof ditemukan bekas-bekas darah dan sepatu wanita. 20 meter dari sana, di dalam sumur dengan penutup, ditemukan mayat wanita muda. Pukulan-pukulan yang mematikan tampak di kepala. Ada juga bekas-bekas tusukan di muka serta di leher sampai ke tulang punggung. Sebuah jari dipotong dari tangan mayat.

Di semak-semak dekat jalan Quartze-Clenze pada tanggal 4 September 1946 ditemukan mayat seorang wanita muda. la dikenali sebagai Irene H. yang hidup di restoran dan hotel orang tuanya. Restoran itu letaknya dalam sebuah gubuk di jalan Quartze-Clenze, kira-kira 1.500 meter dari tempat mayat ditemukan. Pada mayat terdapat luka-luka bekas pukulan. Di tempat itu ditemukan sebuah batu besar yang berlumuran darah, yang mungkin digunakan sebagai alat pembunuhan.

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.