Kembali ke Intisari News
May 11, 2023
Mungkin Ia Hanya Orang Gila
Mungkin Ia Hanya Orang Gila
Mungkin Ia Hanya Orang Gila (INTISARI)
Penulis Ade S
Editor Ade S

Intisari Plus - Dalam perjalanan menuju gedung opera, terjadi percobaan pembunuhan pada Kaisar Napoleon III dan Ratu Eugenie. Komplotan yang tertangkap mengaku bahwa mereka melakukannya demi kemerdekaan Italia.

---------------

Opera Paris merencanakan pertunjukan gala untuk tanggal 14 Januari 1858. Kaisar Napoleon III dan Ratu Eugenie berjanji akan hadir. Hari itu karya Rossini “Wilhelm Tell” akan dimainkan. Harian-harian memberitakannya. Jalan-jalan dari Istana Tuilleric hingga Rue Le Peletier, lapangan tempat opera lama, penuh sesak. Memang hari itu sangat cerah. Banyak polisi berjaga-jaga agar tidak terulang kembali percobaan-percobaan pembunuhan terhadap Kaisar dan Ratu. Nampaknya semua sudah diatur dengan baik.

Iringan yang mengikuti Kaisar sudah siap berangkat dari Tuilerie, ketika seorang petugas polisi mencurigai seorang lelaki yang rasanya sudah pernah ditangkapnya 6 tahun sebelumnya. Diam-diam orang itu diikutinya, diperhatikan benar-benar, kemudian didekatinya untuk ditahan. Si lelaki sama sekali tidak melawan. la ikut ke pos polisi terdekat. Waktu digeledah, ditemukan sebuah revolver dengan enam peluru, pisau belati, dan sebuah bom. Orang yang ditahan ini bernama Pieri. Waktu ditanyakan mengapa ia membawa senjata-senjata itu, ia menjawab jika bom itu bahan studi. Sedangkan pisau belati dan revolver untuk keamanan dirinya. 

Petugas polisi segera kembali ke opera untuk melapor ke kepala keamanan. Yang terakhir, beberapa hari sebelumnya sudah diberi peringatan oleh Duta Besar Prancis di Brussel bahwa mereka harus berhati-hati terhadap seorang Italia bernama Pieri. Orang ini berbahaya, tampaknya ingin membunuh Kaisar. Sebelum polisi dapat mengambil tindakan pengamanan lebih lanjut, kereta yang ditumpangi Kaisar dan Ratu mulai memasuki jalan samping yang menuju ke pintu depan gedung opera. Kereta itu diiringi prajurit berkuda. Pukulan genderang masih terdengar, ketika ledakan hebat terdengar, disusul oleh ledakan kedua. Sais kereta sempat menarik kuda ke samping. Akan tetapi kuda yang di sebelah kanan jatuh dan tewas. Kereta istana terlempar ke arah tembok gedung opera, sehingga pegangan rusak. 20 atau 30 detik kemudian ledakan ketiga terdengar dari bawah kereta Kaisar.

Waktu terjadi ledakan pertama, semua lampu gas padam. Dalam suasana gelap gulita terdengar atap kaca gedung opera dan jendela-jendelanya pecah menjadi beribu-ribu keping. Kereta-kereta bertubrukan, kuda-kuda kabur. Orang yang luka-luka mengerang. Para pengiring, polisi, dan orang-orang yang menonton terguling dalam darah. Yang luka ringan berlari mencari pertolongan. Suasana kalut ini sukar dilukiskan.

Waktu para penonton melihat Kaisar dan Ratu nyaris tidak terluka saat keluar dari kereta, mereka bertepuk tangan.

Kecuali beberapa cedera kecil di muka akibat kepingan kaca dan topi yang robek, Kaisar tidak menderita luka-luka. Ratu lebih beruntung. Ia sama sekali tidak cedera. Hal itu merupakan mukjizat, karena kereta Kaisar rusak hebat. Ada 76 retak dan salah satu dari dua kudanya kena 25 pecahan peluru.

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.