Kembali ke Intisari News
April 06, 2023
Kartu Nama yang Membuka Rahasia
Kartu Nama yang Membuka Rahasia
Kartu Nama yang Membuka Rahasia (INTISARI)
Penulis Ade S
Editor Ade S

Intisari Plus - Di bulan Januari 1948, terjadi perampokan dan pembunuhan di Teikoku Bank. Pelakunya berpura-pura sebagai dokter dari kementerian sosial yang ditugaskan untuk memberi obat disentri.

----------

Tokyo pukul setengah empat sore. Tanggal 26 Januari 1948 itu salju kadang-kadang turun. Seorang pria ramping, setengah baya dan berambut pendek, memasuki Teikoku Bank cabang Shiina-machi pada saat pintu bank akan ditutup. Ia mengenakan setelan cokelat dan mantel putih longgar dengan ban lengan bertuliskan “kesehatan”. Dengan sopan ia memperlihatkan kartu nama. Segera saja ia diantar ke kantor manajer. Ketika itu penghitung-penghitung uang sedang sibuk.

Pria bersepatu bot merah yang membawa tas seperti milik dokter itu, membungkuk hormat pada penjabat manajer, Takejiro Yoshida. Mereka bertukar kartu nama. Pria itu menjelaskan bahwa ia datang dari markas besar tentara pendudukan Amerika atau MacArthur’s General Head Quarters dengan perintah untuk segera mengimunisasikan semua pegawai bank karena ada wabah disentri amuba di tempat itu. Sebentar lagi jip militer akan menyusul kedatangannya.

Penjabat Manajer Yoshida percaya. Tadi pagi seorang nasabah yang tinggal tidak jauh dari bank dikabarkan menderita disentri. Manajer bank sendiri, Senji Ushiyama tadi pagi terpaksa pulang karena tiba-tiba sakit perut. Yoshida juga tahu bahwa sekutu sangat keras dalam hal-hal yang menyangkut kebersihan dan kesehatan.

Pria bermantel putih itu menjelaskan apa yang harus dilakukan. Yoshida memerintahkan semua pegawai bank, termasuk centeng dan keluarganya untuk menghentikan pekerjaan mereka dan berkumpul di kantornya sambil membawa cangkir masing-masing.

“Semua hadir?” tanya pria bermantel putih itu. Yoshida menghitung pegawainya.

“Ya, semua hadir.”

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.