Intisari Plus - Pamela Mason ditemukan tewas mengenaskan di garasinya. Pembunuhan dilakukan secara profesional dan tidak ada harta bendanya yang hilang. Siapa tega melakukannya?
--------------------
Pamela Mason dikenal sebagai wanita yang baik. Di usianya yang sudah di atas kepala empat, ia masih tetap tampak cantik. Selain terkenal dan hebat, wanita ini juga kaya raya. Di Boone County, ia salah seorang pemilik Big Red Flea Market, semacam pusat jual beli (pelelangan) barang bekas yang sangat terkenal.
Sudah seumur-umur Pamela Mason tinggal di Boone County. Rumahnya, sebuah farmhouse, bangunan rumah megah di daerah pertanian amat luas. Letaknya dekat North Highway 421. Di tempat ini ia hidup berdua dengan seorang cucu laki-lakinya. Ia sudah bercerai dari suaminya, John Mason, dan mempunyai tunangan baru lagi.
Tak ada hujan ataupun angin, petir bagaikan menyambar kawasan yang tenteram itu. Suatu siang yang panas, pada tangga 15 Oktober 1985, Pamela Mason ditemukan tewas mengenaskan. Tubuhnya telentang di lantai ruang garasi dan lehernya melintir kaku dengan kepala menoleh ke satu sisi. Lelehan darahnya membekas dari sisi kanan kepala dan membentuk genangan yang lengket di atas lantai semen. Nenek seorang cucu ini dibunuh secara kejam.
Sheriff Ern Hudson agak terlambat datang di tempat kejadian. Pasalnya, pada saat terjadi pembunuhan itu ia berada di Kota Indianapolis dan sedang mengusut kasus kriminal lain. Begitu ia tiba di lokasi, jalan masuk yang berbentuk U di halaman rumah Pamela Mason sudah dipenuhi sejumlah mobil polisi dan mobil boks polisi. Usai menanyai petugas di tempat kejadian, Hudson masuk ke garasi, tempat di mana korban tergeletak. Dingin dan gelap.
Ern Hudson bukan sekadar sheriff biasa, melainkan juga kepala penyidik di Boone County, Indiana. Ia seorang detektif yang hebat.