Kembali ke Intisari News
October 09, 2022
Tewasnya si Bajingan
Tewasnya Si Bajingan
Tewasnya Si Bajingan (Charanjeet Dhiman)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Sebagai seorang detektif, Harry Trigwell sering berurusan dengan hal-hal “kotor”. Tak heran jika ia banyak musuh dan akhirnya tewas.

-------------------

Detektif pribadi sering kali harus bekerja di tempat yang “kotor” atau berurusan dengan hal-hal kotor. Itulah yang terjadi pada Barry Trigwell (44), atau dikenal juga sebagai “Barry si Bajingan”, pengelola sebuah kantor penyelidikan di Birmingham. Wakilnya, seorang mantan polisi.

Pagi itu, tanggal 7 Februari 1995, sang wakil seperti biasanya mengendarai mobil ke rumah Trigwell, di Fowey Close, Walmley, dekat Sutton Coldfield, Inggris. la hendak menjemput bosnya, rutinitas yang dilakukannya setiap pagi. Tetapi kali ini situasinya agak berbeda. Tidak ada respons sama sekali saat ia menekan bel pintu. Aneh, yang muncul malah anak kucing milik Trigwell, mengeong di ambang pintu. Padahal selama ini anak kucing itu tak pernah berkeliaran ke mana pun tanpa didampingi induknya.

Sang wakil mencoba menelepon bosnya melalui telepon seluler, tetapi tetap saja tak ada jawaban. Dengan perasaan khawatir, ia menggunakan kunci yang ada untuk masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah ia menemukan sesuatu yang mencurigakan, jejak darah yang bermula dari ruang tamu rumah kontrakan itu, menuju ke kamar mandi. Dengan hati-hati ia mengikuti jejak itu. Sampai akhirnya menemukan Trigwell terbaring di dalam bak rendam, di dalam air yang sudah dingin dan berwarna hampir hitam karena darah yang keluar dari kepalanya.

Kepala bosnya itu jelas-jelas kena hantam, dan tampaknya sudah tewas.

 

Punya banyak musuh

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.