Intisari Plus - Mustoe seorang guru yang menyebalkan di SMP Clappertown, ditemukan tewas di wisma. Apakah ada yang membunuhnya untuk balas dendam?
-------------------
Cuaca sedang tak bersahabat malam itu saat kami menemukan satu set mainan cluedo, berbentuk papan permainan tentang cerita kejahatan. Kami berdua belas, siswa kelas 11 SMP Clappertown, Amerika Serikat, sedang berwidyawisata geografi ke Lake District. Kami tinggal di Wisma Pemuda, sebuah rumah tua yang besar. Banyak yang menyukai danau ini, tapi tidak bagiku. Aku juga benci dengan widyawisata ini.
Lalu, mengapa aku memutuskan ikut?
Semua karena Jason Stanley, cowok yang sedang aku taksir. Lucunya, tak begitu bersambut karena Jason lebih suka pada Kirsty Walters. Di lain pihak, Ben Robinson justru demen padaku. Lucunya lagi, kami berempat termasuk kelompok yang kompak. Aneh ya? Kami berempat bersatu karena sama-sama benci Pak Mustoe, guru geografi dan kepala rombongan kami.
Begitulah, setelah seharian ke lapangan dengan ditemani hujan yang kadang berhenti tapi lebih sering mengguyur, kami akhirnya kembali ke wisma. Sesudah mandi dan menyantap hidangan hangat, kami pun punya luang. Cuma, mau ngapain? Pak Mustoe tidak mengizinkan kami ke pusat kota. Di wisma cuma ada teve di aula, sedikit buku tua di ruang perpustakaan, dan ruang bermain yang suram dengan meja biliar.
Di ruang main itulah aku menemukan cluedo. Waktu keluargaku masih lengkap, kami sering memainkannya. Aku ingat terakhir kali main. Umurku 11 dan itulah malam terakhir kami tinggal seatap bersama. Kami semua tertawa - untuk terakhir kali. “Kolonel Mustard di perpustakaan dengan batang tempat lilin.” Aku tak pernah lupa. Esoknya ibuku pergi dengan pria lain dan tak pernah kembali. Aku, ayah, dan Baz - adikku - menangis tiap malam. Tapi hal itu sudah bertahun-tahun berlalu.