Intisari Plus - Riverside dikejutkan dengan belasan kasus pembunuhan yang ternyata korbannya semua wanita tuna susila. Sebagian besar disiksa secara seksual kemudian dibunuh dengan kejam.
-------------------
Suatu pagi, tak lama setelah fajar merekah tanggal 30 Oktober 1986, di kawasan industri Rubidoux, tak jauh dari Riverside, California, dekat Agua Mansa Road dan Market Street. Riverside merupakan kawasan perkotaan yang berkembang, yang bangga dengan kampus University of California, Gunung Rubidoux, dan kawasan industri yang berkembang dengan pesat, meninggalkan wilayah-wilayah sekitar. Mereka yang pernah melintas di sini pasti akan membandingkan dengan kawasan Dante. Kabut dan asap pabrik bersatu.
Seorang pria lokal yang sedang menyusuri jalan mencari kaleng bekas tiba-tiba terhenyak oleh pemandangan yang memilukan di selokan pinggir jalan. Seorang wanita muda terlentang dengan blus dan celana pendeknya tercabik-cabik. Darah menggenangi tubuhnya. Selain itu, organ vitalnya seperti dimutilasi. Pria tadi langsung menurunkan tas berisi kaleng bekas dan berlari meminta bantuan.
Wanita muda itu kemudian teridentifikasi sebagai Michelle Yvette Gutierrez, berusia 23 tahun, warga asal Corpus Christi, Texas. Autopsi yang dilakukan mengungkapkan bahwa ia meninggal akibat trauma di daerah dubur dan vagina serta beberapa luka tusuk di wajah, dada, dan pantat. Tanda jeratan di leher mengindikasikan bahwa ia dicekik. Penyidik mendapati kasus ini termasuk pembunuhan brutal dengan menyisakan beberapa petunjuk untuk ditindaklanjuti.
Tak kurang dari dua minggu kemudian, pada tanggal 11 November, penyidik dipanggil ke tempat kejadian perkara pembunuhan di lokasi yang berbeda. Korban diidentifikasi sebagai Charlotte Jean Palmer, gadis yang kos di Anna, Illinois, ditemukan di dekat Highway 74, Romoland. Lokasi ini berjarak sekitar 25 mil dari lokasi terbunuhnya Gutierrez. Penyidik belum berani mengambil kesimpulan apakah dua kasus ini berkaitan atau tidak. Sebagai tambahan pihak koroner tidak bisa menyebutkan penyebab kematian Palmer.
Januari 1987, Linda Ann Ortega (37) ditemukan terbunuh di sepanjang jalan tanah di Lake Elsinore. Korban telah meninggal setidaknya selama tiga hari dan dari darahnya terungkap kandungan alkohol dan kokain di atas rata-rata. Penyidik kemudian mengetahui bahwa Ortega, pegawai kontrak di toko makanan cepat saji; memiliki jejak dalam dunia narkoba dan pelacuran.
Kini, penyidik sudah memiliki tiga korban dengan modus yang mirip. Mereka mulai berpikir tentang pembunuhan berantai. Terlebih pada 2 Mei 1987, Martha Bess Young ditemukan di sebuah jurang tak jauh dari tempat lokasi pembunuhan Ortega. Korban, berasal dari Albuquerque, New Mexico, ditemukan telanjang. Sama seperti Ortega, ia adalah seorang penjaja seks dan di tubuhnya ditemukan narkoba dalam kadar yang tinggi. Bagian koroner memperkirakan ia telah meninggal sekitar tiga minggu silam akibat dosis mematikan dari amphetamine.