Intisari Plus - Di musim panas, sebuah gudang di tengah ladang terbakar. Pemuda lontang-lantung yang hobi berbuat onar jadi korbannya. Sebuah pembunuhan yang disengaja?
-------------------
Tak ada yang bisa diselamatkan dari bangunan gudang yang terbakar itu. Truk pemadam kebakaran memang datang, tapi api lebih cepat melumatkan segalanya yang mudah terbakar. Apalagi didukung musim panas yang kering bulan Agustus itu. Bangunan berlantai panggung yang sebagian besar terbuat dari kayu itu juga berisi mebel, mesin perontok biji jagung, peralatan perbengkelan, beberapa kamar di ruang besar yang biasa diinapi pegawai, sepeda dan sepeda motor, gerobak dorong, dan banyak lagi perkakas dan alat rumah tangga.
Kepala tim pemadam, Karl Heinz Aloffs, sementara menyimpulkan, api berasal dari rokok yang menyulut serpihan rambut jagung yang lembap oleh ceceran minuman keras dari botol-botol yang berserakan. Kaleng-kaleng bir penyok menghitam, begitu pula seperangkat peralatan tata suara.
Meski ada kemungkinan kebakaran akibat arus pendek listrik, Aloffs yakin betul bahwa sistem kelistrikan setiap bangunan di Augsburg, kota kecil di Jerman bagian selatan, sekitar 90 km di barat laut Muenchen, itu sangat bagus. Hampir tak ada kasus kebakaran berpangkal dari masalah listrik. la seratus persen yakin, gudang besar yang terletak di pinggir kota itu musnah oleh keteledoran manusia.
Korban berseragam militer
Tapi laporan polisi masih harus dikembangkan karena kebakaran itu memakan korban. Ya, seorang pria botak berbadan tegap tewas terpanggang di ruang depan gudang. Badannya yang gosong dan melepuh di sana-sini masih bisa dikenali sebagai Kurt Waltsheimer. la pemuda lontang-lantung yang sering bikin onar karena mabuk. Suka berseragam loreng ala pasukan tempur di gurun dengan aneka wing dan lencana, bersepatu lars, mengenakan rim kopel, kadang menyelipkan pisau rimba di pinggang.