Intisari Plus - Kamis di awal November, pukul 22.30, sebuah kereta api berangkat dari Euston ke Edinburgh, Glasgow, ke daerah utara. Lokomotifnya menarik delapan buah gerbong tidur (gerbong yang menyediakan tempat tidur). dua gerbong kelas satu, dua gerbong kelas tiga, dan dua gerbong barang. Separuh dari gerbong-gerbong ini menuju Glasgow, sedangkan sisanya ke Edinburgh.
Gerbong barang bertujuan ke Glasgow terletak paling belakang. Di situlah pengawal Jones bertugas. Di depannya gerbong kelas tiga, lalu disusul sebuah gerbong kelas satu; keduanya bertujuan Glasgow.
Letak gerbong kelas satu diapit oleh gerbong tidur di mukanya dan gerbong kelas tiga di belakang. Ada WC di kedua ujungnya. Di dalam gerbong ini ada enam kompartemen.
Dua kompartemen paling belakang untuk penumpang yang merokok. Tiga berikutnya untuk penumpang tidak merokok, sedangkan kompartemen terdepan khusus untuk penum pang wanita.
Waktu KA ini berangkat dari Euston, malam begitu gelap. Pukul 06.00 keesokan harinya, hujan turun amat lebat.
KA berjalan sesuai jadwal dengan berhenti di Rugby, Crewe, dan Preston. Pada saat meninggalkan Preston, pengawal Jones berjalan ke KA bagian depan karena ada yang ingin dibicarakannya dengan kondektur bagian Edinburgh.
la masuk melewati lorong gerbong kelas tiga. Di ujung lorong ini, di sebelah ruang penghubung dengan gerbong kelas satu di depannya, ia melihat sepasang suami-istri dengan bayi sedang menangis. Si istri sibuk menenangkan bayinya. Ketika disapa, mereka berkata bahwa anak mereka sakit. Supaya tidak mengganggu penumpang lain, mereka keluar dari kompartemen.
Setelah menyatakan sedikit simpati, Jones membuka kunci kedua pintu ruang penghubung untuk masuk ke gerbong kelas satu. Lorong di kelas satu kosong.