Kembali ke Intisari News
December 12, 2022
Petunjuknya Uang Lembaran Baru
Petunjuknya Uang Lembaran Baru
Petunjuknya Uang Lembaran Baru (Jonathan Farber)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Terjadi pencurian di sebuah kantor pos, dan uang 500 juta sudah lenyap. Padahal yang bisa membuka lemari hanyalah bendahara dan kepala kantor pos.

--------------------

Seperti biasa pada setiap awal bulan, pukul tujuh pagi lewat Minto sudah berada di kantornya. Hari itu Senin, tanggal satu, sesuai jadwal ia harus menyerahkan sejumlah uang kepada juru bayar pensiun. Selanjutnya uang itu akan segera dimasukkan ke dalam banyak amplop yang sudah ditandai dengan nama-nama yang berhak menerimanya. Pada hari pembayaran pensiun yang dimulai tanggal 4 setiap bulannya, juru bayar uang pensiun itu sudah harus siap di loket, melayani para pensiunan.

Di depan pintu yang terbuat dari besi, Minto tenang-tenang saja mengeluarkan sebuah anak kunci berukuran panjang, alangkah kagetnya ketika diketahui pintu besi itu tidak terkunci. la tertegun sejenak dan tidak berani menguakkan daun pintu besi itu. Dalam hati ia bertanya-tanya, apakah kemarin lupa mengunci. Namun ia yakin benar, kemarin sebelum meninggalkan kantor, pintu besi itu sudah dikuncinya baik-baik. 

Hal itu juga dilakukannya pada hari-hari sebelumnya, Minto merasa dirinya selalu berusaha menghindari keteledoran. Parto, juru bayar pensiun yang baru saja tiba di kantor melihat keraguan di wajah atasannya. “Ada masalah, Pak?” tanya Parto.

“Lihat, tidak terkunci,” jawab Minto bingung sambil menunjuk pintu besi. Untuk meyakinkan diri, mereka berdua menguakkan daun pintu yang berat itu, serta memasuki ruang khazanah. Pemandangan di dalam membuat Minto lemas. Darahnya tiba-tiba serasa kering. Betapa tidak? Pintu lemari tempat menyimpan uang tampak menganga lebar dan isinya kosong. Uang sebesar Rp 500 juta yang ada dalam tanggung jawabnya, amblas tak tentu rimbanya.

Dalam keadaan panik, Minto masih sempat berpikir untuk segera melaporkan kepada atasannya. Kebetulan Setiawan Maulana, kepala kantor pos, sudah datang. Setelah mendengar dengan saksama penuturan Minto, kepala kantor pos itu segera menghubungi polisi setempat.

Sekitar setengah jam kemudian Sersan Tehan yang disertai Inspektur Polisi (Iptu) Kimawan tiba di tempat kejadian perkara (TKP). Walaupun bintara itu telah mengenal Minto secara pribadi, ia tetap memegang teguh prosedur dalam menjalankan pekerjaannya. Himawan yang membawa tustel merekam gambar-gambar yang diperlukan. Setelah pemeriksaan fisik ruangan dirasa cukup, Iptu Himawan mengajukan beberapa pertanyaan awal.

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.