Intisari Plus - Awal tahun baru, Colette ditemukan tewas di apartemennya. Melihat mayatnya, polisi menyatakan bahwa itu adalah kasus kejahatan seksual yang sangat sadis.
-------------------
Henriette Malnou (34), pemilik Matelot Bar di Pelabuhan Dieppe, Prancis, terperanjat. Ia seakan tak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya. Sisi pintu pecah, lidah gembok terobek seolah menusuk kayu daun pintu. Pasti telah terjadi sesuatu di dalam sana. Di kamar Colette.
“Colette?” tergesa-gesa Henriette memanggil. Begitu ia letakkan tangan pada daun pintu, pintu langsung terbuka. Perlahan ia melangkah masuk. Ya Tuhan…!!!
Colette Vain (40), yang kadang-kadang bekerja membantu Henriette di Matelot Bar, terbaring dengan kaki mengangkang di tempat tidurnya. la memakai gaun malam yang sudah robek-robek, menutupi seputar leher dan pundaknya. Tubuhnya dibiarkan telanjang sensual. Huruf Z besar tampak disayatkan melintang pada dada Colette, penuh dengan darah kering berwarna kehitaman. Terlihat kontras dengan kulit tubuhnya yang putih. Sebuah papan catur tertusuk di perut wanita itu, kehitaman karena darah kering.
Sungguh biadab!
Henriette Malnou terhuyung menuju aula lantai dua gedung apartemen nomor dua Rue Menard, terjatuh di atas lututnya dan nyaris pingsan. Setelah tersadar, ia berlari menuruni tangga menuju jalanan. Saat itu ia benar-benar tidak tahu mau ke mana. Ia hanya lari dan terus berlari demi membebaskan diri dari pemandangan mengerikan itu. Colette Vain adalah salah satu teman dekatnya.