Intisari Plus - Orang berpikir bahwa penjara Alcatraz di San Francisco tidak akan pernah bisa dijebol. Frank Morris membuktikan bahwa mereka salah. Namun sampai hari ini nasib mereka tidak pernah diketahui.
--------------------
Pada tahun 1930, Alcatraz, sebuah pulau berbatu di teluk San Francisco, merupakan sebuah penjara yang terkenal kejam. Dikenal sebagai "The Rock", karena tidak mungkin ada yang bisa lolos dari sana, dan rumah yang suram bagi bandit-bandit seperti "Creepy" Karpis dan "Machine Gun" Kelly. Bahkan, seorang mafia yang terkenal seperti Al Capone pun secara perlahan menjadi gila ketika menghabiskan sisa hidupnya di ruang penatu penjara ini.
Pada tahun 1950, Alcatraz menjadi bayangan yang meremukkan. Walaupun sering kali bertindak brutal, namun para penjahat yang berada di sana tidak lagi kejam. Pulau Alcatraz menjadi tanah lembab yang terus menerus menghantui para tahanan yang dipindah dari penjara lainnya di Amerika barat.
*
Frank Morris, seorang perampok bank dan pembobol rumah, memang hebat. Serangkaian hukuman, pelarian, dan penangkapan membawanya ke pulau ini. Ia tiba pada 1960, dan menolak anggapan bahwa tidak ada yang dapat lolos dari Alcatraz. Sejak pertama kali ia menginjakkan kakinya di pulau ini, ia telah merencanakan pelariannya.
Morris, seorang yang kurus, tampan, sama sekali tidak terlihat seperti Clint Eastwood yang memerankannya di film produksi Hollywood. Wajahnya yang simpatik serta perangainya yang kalem, menyamarkan sifat kasar dan pikiran tajamnya.
Seiring dengan berlalunya hari pertamanya di Alcatraz, Morris langsung terbiasa dengan rutinitas di penjara. Setiap harinya para tahanan bisa pergi ke bengkel untuk memperoleh penghasilan dengan membuat sikat atau sarung tangan. Ada rutinitas penggeledahan badan, absensi selama setengah jam, dua jam "rekreasi" berputar-putar di lapangan olahraga. Tiga kali makan di kantin penjara.