Intisari Plus - Bill Lancaster terbang di atas Sahara, namun ia dan pesawatnya tidak pernah kembali. Apa yang terjadi dengannya? Apa penyebab kematiannya? Jawabannya baru diketahui setelah 29 tahun kemudian.
-------------------------
Jika manusia terkubur di padang pasir Sahara, tubuhnya tidak membusuk. Namun, seperti yang diketahui orang Mesir kuno dengan baik, panas yang kering dan terus-menerus akan menarik seluruh udara lembap dengan cepat, dan kulit manusia menjadi rapuh. Tubuh menjadi mumi.
Tahun 1962, sebuah patroli angkatan udara Prancis mengarungi salah satu bagian terjauh Sahara, di selatan kota Reggan di Aljazair. Tempat itu sedemikian jauhnya bahkan suku nomad gurun jarang mengunjunginya, dan tempat itu disebut Tanezrouft—"tanah dahaga". Maka, sangat mengejutkan ketika seseorang tiba-tiba menemukan kilatan sinar matahari pada logam, mengarah ke atas.
"Apa itu?" para pria memanggil satu sama lain. Mereka mendekat.
"Seperti pesawat!"
Benar, sebuah pesawat, terbalik di padang pasir, benar-benar remuk. Di bawah salah satu sayapnya, terbaring tubuh sang pilot yang mengering menjadi mumi. Pilot itu, namanya Kapten Bill Lancaster, tergeletak di sana. Ia telah hilang selama 29 tahun.
Dengan hati-hati, patroli Prancis itu memeriksa reruntuhan pesawat. Jenis Avro Avian, pesawat biplane berkursi tunggal, dari jenis yang dipakai para peminat penerbangan tahun 1930-an.