Intisari-Plus - Terjadinya di Neuilly, Prancis, pada awal abad XX di mana orang masih percaya pada kemungkinan untuk bertemu dengan arwah orang-orang yang sudah almarhum.
Orang yang dianggap bisa mengundang arwah almarhum disebut medium atau perantara. Pertemuan dengan arwah orang yang telah meninggal disebut seance.
Di bawah ini bunyi laporan Rousseau, seorang anggota kepolisian, kepada atasannya, Bertillon, mengenai jalannya peristiwa. "Kemarin sore, delapan orang mengadakan seance di rumah Pal Cainette, seorang medium, di Vila Plaisance, Neuilly. Seance diorganisir oleh Madame Lafargue yang rupanya sangat percaya pada kekuatan medium dan telah beberapa kali menyelenggarakan seance dengannya.
Ternyata Canette sendiri telah berulang kali menipu, tetapi masih banyak orang percaya kepadanya. "Seperti biasa lampu-lampu dipadamkan dan semua hadirin meletakkan tangan mereka di atas sebuah meja bundar. Lama tidak terjadi apa-apa. Tetapi tiba-tiba terdengar suara keras dalam bahasa Spanyol. Jelas bukan suara Canette. Sebagai medium dia tidak berbicara. Nampaknya tak seorang pun di antara hadirin bisa berbahasa Spanyol."
"Setelah suara berhenti (ia berbicara sebentar saja) terdengar teriakan, kemudian suara orang jatuh. Segera lampu dinyalakan. Medium pingsan, terkulai di kursinya masih dalam keadaan terikat dengan tali seperti ketika lampu belum dipadamkan. Seorang bernama Janos tergeletak di lantai. la telah mati. Di dadanya tertancap sebuah pisau belati."
Sekian laporan Rousseau.
Segera setelah kejadian itu Madame Lafargue memanggil polisi dan dokter. Hadirin tak boleh meninggalkan ruangan.
Medium nampaknya sama sekali tak sadar dan harus dibawa ke kamar lain. Mengenai korban, ia dibiarkan tergeletak di tempat jatuhnya, demi penyelidikan oleh pihal kepolisian.