Find Us On Social Media :

Kartu Nama yang Membuka Rahasia

By Ade S, Kamis, 6 April 2023 | 19:19 WIB

Kartu Nama yang Membuka Rahasia

Ketika itu keracunan makanan umum terjadi di Jepang. Maklum mereka baru kalah perang, keadaan ekonomi, sosial maupun politik masih kacau. Mula-mula diduga mereka keracunan makanan. Tetapi sisa cairan dalam cangkir korban (di antara korban masih ada yang tetap memegang cangkirnya), diperiksa juga.

Pukul setengah tujuh malam, jadi kira-kira 3 jam sesudah upacara minum obat yang menyebabkan kematian itu, pemeriksaan di rumah sakit mengungkapkan bahwa kematian yang menimpa begitu banyak orang ini bukan disebabkan oleh keracunan makanan biasa melainkan oleh kalium sianida.

Pembunuhan dan perampokan di Teikoku Bank ini merupakan kejahatan paling besar yang terjadi di Jepang sesudah perang. Inspektur Shigeki Horizaki ditunjuk untuk menangani perkara ini. Ia kepala bagian pembunuhan pada Kantor Polisi Metropolitan Tokyo. Tetapi yang akan memegang peranan penting dalam menangkap si pelaku kejahatan ialah seorang sersan detektif yang pendiam tetapi ulet bernama Tamegoro Igii. Malam itu juga polisi mendengarkan keterangan dari empat korban yang masih hidup.

Polisi tidak menemukan sidik jari “dokter” pada cangkir yang dipakai dalam demonstrasi minum, tidak juga pada kartu nama yang diserahkannya kepada Penjabat Manajer Yoshida.

Dari penyelidikan polisi, diketahui bahwa tiga bulan sebelum peristiwa ini, terjadi peristiwa yang hampir sama di Yasuda Bank cabang Ebara di Tokyo. Tanggal 14 Oktober 1947 itu seorang pria yang berpakaian seperti dokter pemerintah menyerahkan kartu nama pada manajer bank. Kartu nama itu bertuliskan: “dr. Shigeru Matsui, ahli kementerian sosial”. la menyatakan mendapat perintah dari markas besar pendudukan untuk memberikan obat anti disentri. la mengumpulkan 20 pegawai bank dan manajer bank, Toshio Watanabe. Mereka diberi obat minum tetapi tidak terjadi apa-apa. “Dokter” itu segera pergi. Mungkin ini cuma percobaan atau gladi resik saja.

Tanggal 19 Januari 1948, tujuh hari sebelum peracunan dengan kalium sianida di Taikoku Bank, ada orang yang datang ke Mitsubishi Bank cabang Nakai dengan membawa kartu nama bertuliskan “dr. Jiro Yamaguchi”, dari kementerian sosial. Tetapi ia kabur ketika manajer bank, Taizo Ogawa, dan pegawai-pegawai lain menanyakan surat tugasnya.

Dua peristiwa ini baru dilaporkan ke markas besar polisi setelah terjadi peristiwa Teikoku Bank. Menurut polisi setempat, karena tidak terjadi perampokan dan karena motif tamu tersebut tidak jelas waktu itu.

Sehari sesudah peristiwa peracunan, polisi kehilangan kesempatan menangkap si pelaku karena seorang petugas bank yang kurang cermat di Yasuda Bank cabang Itabashi membayarkan uang 17.405 yen pada pembawa cek atas nama Toyoji Goto, yaitu cek yang diambil pelaku peracunan di Teikoku Bank. Ketika manajer bank menyadari bahwa mereka ditipu, pria itu sudah lenyap.

Kartu nama

Inspektur Horisaki berpendapat bahwa satu-satunya kesempatan yang bisa mengantarkan polisi kepada si pembunuh mungkin hanya tinggal kartu nama. Ia yakin orang yang menyerahkan kartu nama berbeda pada ketiga bank itu cuma seorang.