Kembali ke Intisari News
October 09, 2022
Gara-gara Surat Kaleng
Gara-gara Surat Kaleng
Gara-gara Surat Kaleng (Johnmark Smith)
Penulis Intisari Plus
Editor Ade S

Intisari Plus - Andre mendapat surat kaleng yang menyatakan bahwa adiknya, Richard, tewas diracun. Berbekal beberapa pernyataan di surat itu, Andre pun mengusut pelakunya.

-------------------

Rapat rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) di ruang direksi PT Fiji Farmalab terasa sumpek. Dinginnya AC ruangan tak sanggup mengalahkan panasnya topik pembicaraan hari itu. Richard Lampau, direktur merangkap plant manager yang memimpin rapat bicara ngelantur. “Maaf, saya ngantuk berat,” katanya dengan suara berat. Kelopak matanya hampir mengatup. Tampak betul ia sedang menahan kantuk hebat.

Seperti biasa, tak ada yang berani mengomentari ucapannya. Richard terkenal sebagai bos yang tak suka dibantah, bahkan sekadar dikomentari. Semua peserta rapat hanya diam. Diam-diam mereka senang karena kalau Richard mengantuk, itu pertanda mungkin rapat yang panas itu akan dibatalkan.

Hari itu Richard mengumpulkan semua manajer dan penyelia untuk membahas rencana PHK. Kata Richard, perusahaan akan melakukan PHK terhadap sekitar 10% karyawan berkaitan dengan rencana rasionalisasi perusahaan akibat krisis keuangan yang terjadi sejak dua tahun belakangan.

“Karena kondisi ekonomi perusahaan sedang krisis, dengan sangat menyesal, perusahaan tampaknya akan melakukan rasionalisasi jumlah karyawan,” katanya di awal rapat. Masih tegas seperti biasanya.

Tapi beberapa menit kemudian, ia seperti kehilangan kontrol atas kata-katanya. Ucapannya ngelantur di luar topik PHK. “Kita akan mengekspor produk-produk kita ke Australia dan Eropa,” katanya. Para peserta rapat hanya bisa saling lirik secara sembunyi-sembunyi. Di bawah meja rapat, kaki mereka saling menendang dengan diam-diam juga.

Wajah Richard tampak tegang. Ia berusaha menguasai diri, menahan kelopak matanya yang ingin mengatup. Tapi tak lama kemudian, secara tiba-tiba badannya lunglai. Posisi duduknya mulai doyong lalu dalam hitungan detik, ia rubuh dari kursinya. Bruk!

Jangan biarkan penasaranmu tergantung.
Akses tanpa batas dengan Intisari Plus.