Intisari Plus - Selama bertahun-tahun bekerja, Ethel (55) selalu datang tepat waktu dan tidak pernah membolos. Hingga suatu hari, ia belum menampakkan batang hidungnya hingga pukul 12.25. Ketika diperiksa di rumahnya, ia sudah tidak bernyawa dan tubuhnya penuh dengan tikaman.
------------------
Sidney Aronovitz, seorang pengacara di Miami, Florida, AS, melirik arlojinya. Sudah pukul 12.25. Sekretaris utamanya, Nona Ethel Ione Little yang berumur 55 tahun belum juga datang. la jadi khawatir, karena selama bertahun-tahun bekerja padanya, wanita bertubuh kecil itu tidak pernah membolos. Kalau terpaksa datang terlambat sedikit saja, ia tidak lupa untuk menelepon.
Aronovitz memanggil seorang sekretaris lain.
"Coba telepon induk semang Ethel," perintahnya. "Minta ia menjenguk Ethel. Biasanya ia menelepon kalau akan datang terlambat."
Induk semang Nona Little, A.E. Banks, tinggal di 1220 NW 31s t Street, yaitu daerah tempat tinggal orang-orang golongan menengah, kebanyakan berkulit putih, daerah yang rumah-rumahnya sederhana tetapi rapi dan halaman rumputnya terpelihara.
Nona Little tinggal dalam sebuah rumah kecil, kira-kira 15 m di belakang rumah Banks. Banks sudah biasa dimintai tolong ke rumah Nona Little, untuk menyampaikan pesan melalui telepon. Selasa, 15 Desember 1959 ini, di muka rumah kecil yang disewa oleh Nona Little ia tertegun. Penyewa ini diketahuinya selalu bangun pagi. la mempunyai kebiasaan membaca koran sambil sarapan. Tetapi mengapa hari ini susu dan korannya masih ada di muka pintu?
Banks memijat bel pintu. Tidak ada jawaban. la mengetuk dan kemudian menggedor-gedor. Akhirnya, dengan kunci serep ia membuka pintu rumah itu.