Intisari Plus - Beberapa bulan belakangan terjadi kasus pembunuhan di Berlin. Korbannya adalah para lansia yang penuh rasa curiga dan selalu bersiaga. Dengan keadaan begitu, bagaimana mereka bisa mengizinkan pembunuh masuk ke rumah?
------------------
Wanita tua itu berjalan tertatih-tatih menyusuri jalan di Berlin Barat. Tas belanja berisi sayuran dan roti tergantung di tangannya. Sebelumnya, ia mampir ke toko daging, tetapi cuma untuk membeli beberapa gelintir sosis, bukan daging segar yang mahal.
Pada usia 80-an orang tua biasanya pelit. Makan daging cuma sekadar selingan. Kebiasaan mereka menabung pun tak gampang berubah. Sen demi sen mereka kumpulkan tersembunyi di bawah ranjang atau di belakang lemari dinding mereka.
Tanpa disadarinya seorang lelaki menguntitnya. Lelaki itu bukan tergiur oleh tas perempuan gaek itu. Ia tahu isinya. Pakaiannya biasa saja, tak mengundang perhatian, seperti kebanyakan orang yang lalu-lalang di jalan itu.
Di ujung jalan, wanita itu berbelok dan segera lenyap ditelan gelapnya pelataran sebuah flat. Bangunan itu tidak mewah, tetapi cukup baik. Uang sewanya terjangkau oleh kantung wanita itu.
Laki-laki yang tak ingin kehilangan jejak buruannya itu bergegas mendekati kompleks bangunan itu. Ia ingin tahu di flat mana wanita buruannya tinggal. Dengan mengendap-endap, ia menyelinap masuk ke kompleks itu. Diamatinya ruang tangga sambil mendengarkan suara pintu tertutup.
Flat wanita itu terletak di lantai dua. Dari tangga berbelok ke kiri. Berjingkat-jingkat laki-laki itu menaiki tangga. Setiap langkah dia berhenti. Akhirnya....