Intisari Plus - T.E. Lawrence menumpas bangsa Turki di gurun. Namun, inikah yang menjadi tujuan pahlawan Perang Dunia I yang gagah ini?
-----------------------
Para pemirsa di London duduk terkesima, menyimak kata per kata.
"Anak-anak liar Ishmael itu menganggap pemimpin mereka yang tenang dan adil sebagai sosok supranatural yang dikirim dari surga untuk membebaskan mereka dari penjajah," jurnalis itu mengatakan kepada para pemirsa. "Ia berpakaian seperti penguasa Oriental. Di sabuknya terselip sebilah pedang emas bengkok yang hanya digunakan keturunan langsung Nabi Muhammad."
Pemirsa tersebut menahan napasnya. Siapa gerangan pahlawan Inggris yang mencengangkan dan romantis ini? Di manakah ia sekarang berada?
"Anak muda itu sekarang terbang dari satu tempat di London ke tempat lain, berusaha menjauhi perempuan," sang jurnalis meyakinkan para pemirsa.
Saat itu, September 1919. Perang Dunia I sudah berakhir, dengan dampak yang menakutkan. Di Eropa, jutaan warga Inggris, Prancis, dan Jerman tewas di jalan buntu menakutkan dan melelahkan di parit-parit perlindungan yang berlumpur.
Inggris dan Prancis telah mengalahkan Jerman, tapi kemenangan itu tampaknya tidak terlalu dirayakan karena kisah tentang pertempuran parit sedemikian menyeramkan untuk dikenang.