Intisari Plus - Wabah penculikan pernah melanda Amerika Serikat di tahun '30-an. Selama lima tahun menjelang tahun 1932 tercatat tidak kurang dari 300 peristiwa kejahatan jenis ini dengan motif pemerasan uang. Terkadang tebusan yang mereka minta bisa mencapai AS $ 100.000.
Puncak wabah penculikan ini memuncak pada tanggal 1 Maret 1932, ketika seorang bayi umur 20 bulan, anak laki-laki Charles A. Lindbergh, hilang dari buaiannya. Seluruh Amerika heboh. Bukan saja karena Kolonel Lindbergh seorang yang terkemuka, tetapi terutama karena rasa perikemanusiaan terlukai dengan amat bengisnya.
Jutaan ayah-bunda dengan penuh ketegangan dan simpati mengikuti perkembangan usaha mendapatkan kembali bayi Lindbergh. Presiden Hoover menaruh perhatian khusus terhadap kasus ini dan memerintahkan FBI agar memberikan bantuan sebisa mungkin untuk menemukan para pelaku.
Sorotan pers dan masyarakat seluruh negara yang tertuju pada perkara Lindbergh mengakibatkan Undang-undang Pencegahan Penculikan diperkeras, baik di tingkat negara bagian maupun di tingkat federal.
"Krak, buk!"
Keluarga Lindbergh bertempat tinggal di Englewood. Mereka mempunyai tiga orang pembantu. Sepasang suami-istri Tuan dan Ny. Oliver Whateley dan seorang gadis berumur 28 tahun, Nona Betty Gow, yang bertugas sebagai pengasuh anak.
Keluarga yang kaya raya itu mempunyai sebuah rumah peristirahatan di Hunterdon County, New Jersey, kira-kira 5 km di luar kota kecil Hopewell. Setiap akhir pekan suami-istri Lindbergh beristirahat di tempat itu yang letaknya ± 110 km dari Englewood. Biasanya merekatinggal di vila itu sekitar dua tiga hari, Jumat atau Sabtu sampai Minggu.
Vila itu bertingkat dua, bagian bawah terdiri atas ruang makan, ruang duduk, dapur, dan garasi; sedangkan bagian atas terdiri atas kamar tidur, kamar bayi (di atas perpustakaan), dan kamar pembantu (di atas garasi). Bagian timur pekarangan berbatasan dengan sebuah jalan besar dan bagian selatan dengan sebuah lorong kecil.
Jika berakhir pekan ke Hopewell, biasanya Ny. Lindbergh merawat sendiri anaknya. Betty Gow ditinggalkannya di Englewood. Ia tidak menyimpang dari kebiasaan ini ketika akhir Februari 1932 ia menuju ke rumah peristirahatannya.
Ketika hari Senin, 29 Februari hendak pulang, ternyata bayinya sedikit masuk angin. Keluarga Lindbergh tak jadi berangkat. Betty Gow bahkan ditelepon agar datang untuk membantu mengawasi si Buyung.
Gadis pengasuh ini tiba pada hari Selasa sore. Pukul 19.30 Betty siap membantu Ny. Lindbergh menyiapkan si kecil pergi tidur. Sekitar pukul 20.00 mereka berdua meninggalkan kamar si kecil dan turun ke bawah. Pukul 20.25 bersama-sama mereka makan malam setelah itu bercakap-cakap di ruang duduk.
Kira-kira pukul 21.00 mereka mendengar bunyi "krak" disusul dengan bunyi "buk". Mereka mengira pembantu di dapur menjatuhkan sesuatu. Tanpa menaruh curiga Lindbergh dan istrinya terus saja bercakap-cakap.
Pukul 21.15 Ny. Lindbergh naik ke tingkat dua dan pergi ke kamarnya, sedangkan suaminya menuju ruang perpustakaan untuk sedikit baca-baca sebelum tidur. Sementara itu Nona Gow bercakap-cakap di dapur dengan Whately dan istrinya. Pukul 22.00 ia melihat arlojinya dan berseru, Lo, sudah pukul 22.00. Saya harus menengok si kecil sebentar."
Betty naik ke atas dan perlahan-lahan masuk ke kamar bayi. Ternyata ranjang si bayi kosong. Barangkali diambil ibunya, pikirnya. Hetty masih tenang-tenang saja. Ia mencari Ny. Lindbergh dan menanyakan bayinya.
"Heh, saya tidak mengambilnya. Apa tidak ada di ranjangnya?"
"Tidak ada," kata Betty sambil menambahkan, "well, tentu ikut ayahnya."
Kedua wanita itu bersama-sama turun ke tingkat bawah. Kolonel Lindbergh yang masih duduk di ruang perpustakaan mengatakan sama sekali belum ke atas.
Kini mereka bertiga menjadi panik dan memanggil suami-istri Whately. Berlima mereka memeriksa semua kamar dan setiap sudut rumah, tetapi sia-sia. Si kecil menghilang.
Banyak salah eja
Kolonel Lindbergh segera menelepon polisi setempat dan ibu kota negara-negara bagian, lalu mengambil senapan dan lari ke luar rumah. Ia tidak bisa melihat apa-apa karena gelap gulita. Lindbergh kembali dan langsung menuju kamar bayi.
Jendelanya yang menghadap ke Timur ditutup, tetapi tidak dikunci oleh ibunya. Bukan karena lengah, tetapi karena memang tak dapat dikatupkan rapat-rapat dan dikunci. Rangka daun jendela itu sudah bengkok.
Di lantai sepanjang tembok sebelah timur mulai dari jendela menuju ke buaian tampak samar-samar jejak kaki. Di atas radiator (tempat pemanas ruangan) di bawah jendela ditemukan selembar kertas nota putih dengan tulisan yang banyak salah eja:
Dear Sir!
Have 50.000 $ redy 25.000 $ in 20 $ bills 15.000 in 10 bills and 10.000 $ in 5 & bills. After 2 – 4 days we will inform you were to deliver the Mony.
We warn you for making anyding public or for notify the Police the child is in gute care Indication for all letters are signature and 3holds.
Yang artinya: Dengan hormat, Siapkan $ 50.000. $ 25.000 berupa lembaran. $ 10 dan $ 10.000 $ 5. Setelah 2 - 4 hari kami akan memberitahukan di mana harus menyerahkan uang tersebut. Kami peringatkan, jangan membuat pengumuman apa pun atau melapor kepada polisi - anak dirawat baik-baik, tanda pengenal untuk semua surat adalah tanda tangan dan tiga bundaran.
Di sebelah kanan signature dan and 3 holds terdapat tiga tanda khas dan lubang-lubang.
Setengah jam kemudian polisi datang. Setelah mendengarkan laporan Lindbergh para petugas segera melakukan penelitian secara sistematis. Ditemukan jejak-jejak kaki yang berkaus tepat di bawah jendela kamar bayi.
Selanjutnya di sudut tenggara bangunan ditemukan sebuah tangga kayu yang terdiri atas tiga bagian, masing-masing sepanjang ± 2m. Sisi salah satu bagian itu rupanya baru saja pecah dan patah.
Jejak-jejak kaki serupa di atas dapat diikuti mulai dari tempat tangga itu sampai di bawah jendela kamar bayi. Jejak itu terlihat dari jalan besar sebelah timur vila masuk pekarangan Lindbergh. Selanjutnya masih terlihat beberapa noda di tembok. Rupanya bekas ujung tangga ketika dicoba disandarkan di beberapa tempat.
Hanya itulah bekas-bekas yang ditinggalkan penculik. Di samping surat pemerasan. Dari penyelidikan yang dilakukan kemudian, bekas-bekas sidik jari ternyata tidak ada.
Berita penculikan bayi Lindbergh dengan cepat menjalar. Atas perintah khusus Presiden Hoover, FBI dikerahkan untuk mengusut kejahatan ini. Gubernur New Jersey minta kepada komandan State Police supaya menangani sendiri perkara ini.
Rintangan-rintangan dipasang di berbagai persimpangan, jalan, jembatan, dan kanal. Ribuan mobil distop dan digeledah.Rumah-rumah sakit dan panti anak-anak dalam jarak radius 300 m ditanyai apakah mereka menerima bayi baru. Pembantu rumah tangga Lindbergh diselidiki. Segera diketahui bahwa suami-istri Whately tak punya sangkut paut apa-apa dengan penculikan. Betty Gow lama diinterogasi. Hari Senin di Englewood ia berkencan dengan pacarnya, Henry Johnson, seorang bekas pelaut Norwegia. Johnson ditahan dan menjalani pemeriksaan saksama.
Karena mempunyai alibi yang tak terbantahkan Johnson dilepaskan, tetapi harus segera meninggalkan Amerika Serikat, karena tak mempunyai surat izin tinggal di negara itu. Betty Gow yang mendapat kepercayaan penuh suami-istri Lindbergh juga dipandang tak layak dicurigai.
Penyelidikan meliputi pula para pembantu rumah Lindbergh di Englewood. Seorang pembantu rumah bernama Violet Sharpe ketika dimintai keterangan menjadi histeris dan mengigau tidak keruan. Memang Violet sangat penggugup dan perasa.
Penyelidikan ditunda sampai Violet menjadi tenang. Percobaan untuk menanyai diulangi sampai dua kali, yang terakahir bulan Juni. Tetapi setiap kali gagal karena sebab yang sama. Yang terakhir kali karena Violet ketakutan. Bahkan ia bunuh diri dengan menelan racun. Rahasia Violet tak pernah terpecahkan.
Sementara itu hanya beberapa hari setelah tersebarnya berita penculikan, membanjirlah surat-surat - hampir semua tanpa alamat pengirim – yang memberikan keterangan atau saran untuk membantu proses pencarian. Banyak yang menyatakan melihat si penculik. Tetapi surat-surat itu ternyata tak ada yang bermanfaat satu pun.
Suatu hal yang menarik adalah penjahat terkenal Al Capone yang waktu itu sedangmeringkuk di penjara di Chicago menyatakan bahwa ia dan istrinya sangat sedih mendengar peculikan ini dan menjamin bahwa jika dilepaskan ia pasti dapat menangkap si penculik dan mengembalikan si kecil kepada orang tuanya. Tawarannya tidak dianggap serius.
Uang tebusan dinaikkan
Suami-istri Lindbergh sendiri tentu saja lebih memen tingkan anaknya kembali daripada penangkapan si penculik. Dua hari setelah anaknya hilang, Lindbergh mengumumkan berita ini lewat surat kabar.
Pengumuman itu menyatakan bahwa Lindbergh ingin berhubungan dengan penculik. Bagi dia dan istrinya, sebagai orang tua, satu-satunya yang diinginkannya adalah kembalinya bayi dalam keadaan sehat. Syarat-syaratnya bisa disampaikan lewat perantara dan segalanya akan dirahasiakan. Ini dijamin oleh Lindbergh. Dengan mempertaruhkan dirinya ia berjanji tak akan melakukan tindakan apa pun yang merugikan mereka sehubungan dengan pengembalian anaknya.
Ny. Lindbergh yang tersiksa hati keibuannya minta kepada pers agar menyiarkan bahwa sebetulnya si kecil sedang sakit dan dietnya sehari-hari mesti diikuti baik-baik. Diet harian itu dilukiskannya secara mendetail: 11 susu, 3 sendok makan sayur rebus sekali sehari, kuning telur satu sehari, dan obat Viosterol 14 tetes sehari.
Penculik tidak menunggu lama untuk mengeksploitasi kecemasan hati orang tua si kecil. Tanggal 5 Maret Lindbergh menerima surat dengan sampul yang bertanda "Brooklyn, 9 pm March 4".
Surat itu mempersalahkan Lindbergh yang tak mengindahkan surat pertama dengan melapor pada polisi. Hal ini menyebabkan mereka terpaksa menahan si kecil sampai suasana menjadi reda.
"Tak perlu mencemaskan keadaan bayi, dua wanita merawatnya siang malam. Wanita itu akan memberinya makan sesuai dengan diet. Karena harus merawat lebih lama dan dengan cara-cara tertentu, maka uang tebusan terpaksa dinaikkan menjadi $ 70.000. Kapan dan di mana uang mesti diserahkan akan diberitahukan kemudian.
Dua hari kemudian, tanggal 7 Maret, sahabat Lindbergh yang namanya banyak disebut-sebut dalam koran karena sejak 1 Maret membantu Lindbergh mencari anaknya, mendapat surat tak beralamat dengan catatan: Surat dalam amplop ini serahkan kepada Kolonel Lindbergh. Demi kepentingan sendiri, jangan sampai ia melapor pada polisi.
Surat itu menanyakan apakah Lindbergh sudah menerima surat tertanggal 4 Maret yang dikirimkan dari Brooklyn. Pengirim menambahkan bahwa surat-surat kepada Lindbergh untuk selanjutnya akan dikirim lewat Tuan Breckinridge. Alasannya, untuk menemukan para penculik, polisi pasti akan memeriksa semua surat yang dialamatkan kepada Lindbergh.
Sekali lagi dalam surat tertanggal 7 Maret itu penculik mengulangi bahwa uang tebusan kini dinaikkan menjadi $ 70.000, karena bayi terpaksa dirawat lebih lama.
Kakek Condon ingin menolong
Hubungan berikutnya antara Lindbergh dan penculik terjadi pada tanggal 9 Maret, lewat seorang kakek berumur 72 tahun yang selanjutnya akan memegang peran penting dalam perkara ini. Perantara bernama John Francis Condon ini muncul dalam perkara bayi itu dengan cara unik.
"Doktor" Condon adalah seorang profesor pendidikan pada Fordham University. Orangnya eksentrik, tetapi amat baik hati. Dalam setiap kegiatan amal dan cinta kasih ia selalu tampil di barisan terdepan.
Tanggal 8 Maret dalam harian lokal, Home News, kakek ini mengeluarkan pernyataan bahwa ia merelakan semua uang simpanannya sebanyak $ 1.000 untuk ditambahkan pada uang tebusan yang diminta penculik. "Agar ibu yang begitu sayang kepada anaknya itu mendapatkan kembali buah hatinya."
Dr. Condon selanjutnya bersedia pergi ke mana pun atas biayanya sendiri untuk menyerahkan uangnya kepada penculik. Ia tak akan menyebut-nyebut nama penculik kepada siapa pun.
Bila penculik tidak bersedia menerimanya sebagai perantara pengembalian bayi, maka Concon minta agar penculik menyerahkan si kecil kepada seorang imam Katolik dengan ketentuan iman itu tak akan mengungkapkan rahasia si penculik.
Reaksi penculik datang pada hari berikutnya berupa kiriman pos. Di dalamnya terdapat amplop tebal disertai sepucuk surat pengantar tertuju kepada Dr. Condon. Surat ini menyatakan menerima doktor tersebut sebagai perantara dan memintanya menyampaikan amplop tebal itu kepada keluarga Lindbergh.
"Jangan takut. Kami tidak menginginkan uang Tuan yang $ 1.000. Simpan saja. Tetapi harap bertindak sesuai dengan instruksi," begitu kata penculik.
Selanjutnya bila telah menerima uang dari Kolonel Lindbergh, Dr. Condon diminta memasang pemberitahuan di Harian New York American dengan tiga patah kata saja: mony is redy (sekali lagi terdapat salah eja dalam surat penculik).
Penculik juga minta kepada Dr. Condon agar setiap hari dari pukul 18.00 - 24.00 selalu ada di rumah supaya penculik bisa menghubunginya.
Surat kepada keluarga Lindbergh memberikan petunjuk bagaimana uang $ 70.000 harus diserahkan melalui Dr. Condon, yaitu agar dimasukkan ke dalam kotak yang ukurannya diberikan secara terperinci, disertai gambar. Si kecil berada di tempat ± 225 km. Pemberitahuan alamat si anak akan diberikan setelah pukul 20.00.
Pada akhir surat terdapat tanda-tanda khas seperti surat terdahulu, yaitu berupa bundaran dengan tiga lubang.
Lindbergh, Kolonel Breckinridge, sahabatnya, dan Dr. Condon berunding bagaimana menanggapi permintaan penculik. Akhirnya, diputuskan agar dalam menjawabnya melalui surat kabar, Dr. Condon menggunakan nama samaran. Kakek itu memilih nama Jafsie, diambil dari inisial namanya J.F.C.
Keesokan harinya, tanggal 11 Maret, di kolom pesan-pesan pribadi New York American muncul pesan dari Dr. Condon: "Money is ready, Jafsie."
Di kuburan
Hari berikutnya, tanggal 12 Maret, pukul 20.30, seorang sopir taksi mendatangi rumah Dr. Condon untuk menyampaikan sepucuk surat.
Seorangyang tak dikenalnya, dengan upah $1 minta kepadanya agar menyampaikan surat itu, begitu kata si sopir. Ternyata dari penculik dan berisi petunjuk-petunjuk yang mendetail, bagaimana cara menemuinya. Disebutnya sebuah stasiun metro dan bahwa Dr. Condon harus ke sana.
Setelah mencatat nama sopir (Joseph Perone) dan nomor taksinya, segera Dr. Condon melaksanakan instruksi penculik walaupun sebenarnya hari telah larut malam. Ia pinjam mobil seorang sahabatnya, Al Reich, yang menemuinya pula.
Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan, akhirnya Dr. Condon sampai di sebuah kuburan: Woodlawn Cemetery. Dalam kegelapan ia bertemu dengan seorang laki-laki yang tak dapat dikenali mukanya dengan jelas dan menyebut dirinya John.
"Mana uangnya?" tanya laki-laki misterius itu.
"Belum saya bawa," jawab Dr. Condon. "Saya tak dapat membawa uangnya sebelum melihat anak itu atau mendengar di mana dia."
Pada saat itu rupanya John takut dijebak dan lari. Dr. Condon mengejarnya. John rupanya membiarkan dirinya dikejar menuju tempat yang lebih aman. Di sini mereka bercakap-cakap kira-kira satu jam. Lelaki misterius itu menyatakan takut sekali kepada polisi. Pada suatu saat ia bertanya, apakah ia akan dibakar hidup-hidup jika bayi Lindbergh sampai mati.
"Tidak, jika itu bukan kesalahanmu," jawab Dr. Condon.
Sambil menuturkan bahwa bayinya sehat walafiat, akhirnya John mengatakan bahwa ia hanya bertindak sebagai perantara. Sebagai buktinya, John akan mengirimkan pakaian tidur bayi Lindbergh.
Setelah beberapa kali dihubungi melalui surat kabar oleh Dr. Condon, akhirnya penculik mengirimkan pakaian tidur bayi Lindbergh disertai pemberitahuan bahwa penculik tidak bersedia lagi dihubungi dengan cara yang terjadi tanggal 12 Maret itu. Dianggapnya terlalu berbahaya.
Tuntutannya pertama-tama uang, baru kemudian alamat bayi akan diberikan. Delapan jam setelah uang diterima, alamat akan diberitahukan. Jika setuju dengan syarat ini, cukup memberitahukan lewat koran dengan kata-kata: I accept money is ready (saya setuju uang siap).
Setelah berunding dengan Lindbergh, Dr. Condon memasang pemberitahuan "I accept. Money is ready", tetapi masih ditambahkan kata-kata ingin menyampaikan surat penting kepada penculik.
Penculik kini makin jual mahal. Pokoknya, bersedia menerima syarat atau tidak. Kalau tidak, penculik akan terus menahan bayi dan ini akan berarti penderitaan batin yang lebih lama bagi Lindbergh.
Ketika Dr. Condon minta pengertian bahwa dengan pengalamannya selama 50 tahun di dunia usaha ia tidak bisa membayar tanpa melihat barang yang akan dibelinya, maka penculik bersikap makin kejam. Jika Lindbergh sampai tanggal 8 April tidak menyetujui syarat yang diajukan, maka uang tebusan terpaksa dinaikkan menjadi $ 100.000!
Dr. Condon segera memberi jawaban tanpa syarat: I accept. Money is ready. Jafsie.
Kasir bioskop bermata jeli
Dengan surat-menyurat sampai sejauh ini, pertemuan diatur oleh penculik. Nomor seri semua lembaran uang yang akan diserahkan kepada penculik terlebih dahulu dicatat oleh Lindbergh dan Dr. Condon. Setelah itu mereka berdua menemui penculik dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan olehnya. Pertemuan terjadi sebagai berikut.
Tanggal 2 April seorang sopir taksi menyampaikan surat penculik kepada Dr. Condon. Isinya petunjuk tempat yang harus dituju Dr. Condon. Untuk mencapai tempat itu ia diberi waktu tiga perempat jam. Ini supaya ia tidak sempat menghubungi polisi. Uang itu harap diikat dalam satu bundel.
Dengan mengikuti instruksi penculik, Dr. Condon dan Kolonel Lindbergh naik mobil dan ternyata sampai di suatu kuburan, yaitu St. Raymond's Cemetery. Sepucuk surat yang ditindihi batu mengandung perintah agar Dr. Condon seorang diri berjalan lebih jauh sambil membawa uang tebusan. Setelah mengikuti petunjuk, ia mendengar seseorang memanggil namanya.
"He, doktor, Anda sudah bawa uangnya?" tanya suara itu. Pertanyaan itu dijawab bahwa uang itu masih ada di mobil.
"Ambillah," kata orang yang tak terlihat itu. Dr. Condon menjawab bahwa ia baru akan memberikan uangnya setelah mendengar di mana bayi Lindbergh.
Ditambahkan bahwa ia hanya membawa uang sebanyak $ 50.000, sesuai dengan tuntutan pertama. Penculik tidak berkeberatan.
"Saya akan kembali dalam beberapa menit lagi dengan membawa surat pemberitahuan di mana bayi itu," katanya.
Dr. Condon kembali ke mobil dan menceritakan kepada Lindbergh apa yang terjadi. Kolonel Lindbergh mengurangi uang dalam kotak (seluruhnya tadi berjumlah $ 70.000) dan menyerahkan sisanya kepada Dr. Condon yang segera kembali menemui orang yang belum menampakkan diri itu.
Ternyata dia adalah John yang pernah dijumpainya dulu. Uang diserahkan dan Dr.Condon menerima surat pemberitahuan alamat bayi.
Bayi ada di kapal Nelly, sebuah kapal kecil berukuran kira-kira 10 m. Kapal itu berada di antara Horseneck Beach dan Gay Head, di Elisabeth Island. Penumpangnya dua orang. Mereka tak ada sangkut pautnya dengan penculikan.
Tengah malam Kolonel Lindbergh, Kolonel Breckinridge, Dr. Condon, dan seorang kawan lagi menuju Bridgeport, Connecticut, Rhode Island, dan Massachusettes, mencari kapal Nelly, tetapi tidak menemukannya.
Hari berikutnya, seorang diri Kolonel Lindbergh (seperti ketika melakukan penerbangan yang termasyhur melintasi Samudera Atlantik) terbang lagi menyusuri pantai selatan sejauh Virginia. Semuanya sia-sia. Ia telah menjadi korban penipuan ganda yang teramat kejam.
Dengan hati hancur ia kembali ke Hopewell untuk memberitahukan hasil jerih payahnya yang sia-sia kepada istrinya.
Kira-kira sebulan kemudian, tepatnya tanggal 12 Mei, mayat si kecil Charles A. Lindbergh Jr. ditemukan oleh dua orang sopir truk dalam sebuah lubang dangkal kira-kira 25 m dari jalan besar. Tempat itu kurang lebih hanya 7 km dari rumah Lindbergh.
Dua tahun lebih telah berlalu. Penculikan bayi Lindbergh dianggap suatu perkara yang tak pernah terpecahkan dan sudah dilupakan masyarakat, kecuali jika sesekali koran menyinggungnya lagi.
Misalnya ketika disahkannya Lindbergh - Kidnapping Law dalam bulan Mei 1934, yang menganggap penculikan sebagai kejahatan federal apabila penculik melintas ke negara bagian lain dan menetapkan hukuman mati apabila korban penculikan tidak kembali dalam keadaan selamat.
Sementara itu secara diam-diam FBI dan berbagai instansi pemerintah masih berusaha mengusut kejahatan tersebut. Ini tertolong oleh tindakan pemerintah AS yang pada tahun 1933 menghapuskan standar uang emas.
Dengan peraturan baru ini, memiliki uang emas dianggap sebagai kejahatan. Semua sertifikat dengan tanggungan uang emas harus disetorkan ke Federal Reserve Bank pada tanggal 1 Mei 1933.
Kebetulan uang tebusan bayi Lindbergh sebagian, sebanyak $ 35.000, berupa sertifikat emas. Pemerintah segera mencetak 250.000 lembar sirkuler, berisi laporan penculikan bayi Lindbergh disertai semua nomor seri uang tebusan. Sirkuler itu diedarkan di seluruh AS, Kanada, dan negara-negara lain.
Sejak April 1932 beberapa sertifikat emas yang diidentifikasi sebagai uang tebusan Lindbergh masuk ke kas negara, tetapi tidak bisa diketahui persis siapa pemilik terakhirnya.Tanggal 30 April seorang laki-laki menyerahkan uang sebanyak $ 2.980 berupa sertifikat emas kepada Federal Reserve Bank di New York City dan menukarkannya dengan uang baru yang berlaku.
Orang itu mengaku bernama J.J. Faulkner, alamatnya 557 W. 149. Terlambat! Para petugas bank mengetahui bahwa sertifikat emas itu termasuk uang tebusan Lindbergh. Lelaki tak dikenal itu dicari lewat alamat yang diberikannya. Tetapi di situ tak pernah berdiam seseorang dengan nama J.J. Faulkner.
Tanggal 26 November 1933 seorang kasir bioskop menerima sertifikat emas $ 5 yang ternyata adalah salah satu uang tebusan Lindbergh. Kasir bioskop wanita itu, Cecile Barr, diwawancarai polisi. Kebetulan ia masih ingat orang yang menyerahkan lembaran uang itu, bahkan bisa melukiskan beberapa cirinya. Dagunya lancip, matanya besar, berwarna biru.
Gambaran itu cocok dengan John seperti yang pernah bertemu Dr. Condon. Hampir satu tahun kemudian, tanggal 15 September 1934, sebuah mobil sedan biru merek Dodge berhenti di pompa bensin 125th Street New York.
Pengendaranya minta 20 liter bensin dan membayarnya dengan $ 10. Ternyata sertifikat emas. Penjual bensin ingat uang tebusan Lindbergh. Segera ia mencatat nomor mobil sedan biru itu pada lembaran uang yang diterimanya. Nomor itu: 4 U 13-41. Uang diserahkan ke bank dan memang termasuk tebusan Lindbergh.
Polisi kini mempunyai pegangan kongkret. Soal mudah untuk mengecek siapa pemilik mobil dengan nomor tersebut. Namanya Richard Hauptmann, alamatnya 1279 E 222nd Street, Bronx, umur 34 tahun.
Alamat Condon di pintu WC
Polisi kini mempunyai data orang tersebut. Maka mereka tidak mau ambil risiko. Kira-kira 75 orang polisidari New Jersey, New York, dan polisi federal mengepung rumah Hauptmann dan daerah sekitarnya, sebagian berjalan kaki, sebagian naik mobil. Mereka menunggu sampai penghuni keluar, menuju garasi dan pergi dengan mobilnya yang ternyata memang bernomor 4 U 13-41.
Setelah keluar halaman dan berjalan beberapa puluh meter, mobil itu dihentikan. Pada pengemudinya ditemukan uang $ 20 dari tebusan bayi Lindbergh.
Orang yang mengaku terus terang bernama Bruno Richard Hauptmann itu segera dibawa kembali ke rumahnya. Di rumahnya ditemukan uang tersembunyi sebanyak $ 14.500. Semuanya uang tebusan.
Pada rangka pintu WC ditemukan catatan alamat Dr. Condon dan nomor teleponnya, ditulis dengan pensil pada tempat yang tak mudah dilihat orang.
Richard Hauptmann mengaku dilahirkan di Jerman. Datang di Amerika pada tahun 1923 dan bekerja sebagai tukang kayu. Uang yang ditemukan polisi padalah hasil tabungannya selama bertahun-tahun. Dia mengaku belum pernah tersangkut kejahatan.
Dari penyelidikan polisi diketahui memang ia belum pernah terlibat tindak kriminal, paling tidak di New York dan New Jersey. Tetapi kawat ke Jerman segera mendapat jawaban bahwa Richard Hauptmann seorang penjahat yang amat lihai, pernah meringkuk di penjara karena perampasan, melarikan diri dari tahanan, setelah dua kali akhirnya berhasil sembunyi di kapal sebagai penumpang gelap dan tanpa surat-surat izin masuk AS.
Perkara Bruno Richard Hauptmann disidangkan pada tanggal 2 Januari 1935 di Pengadilan Hunterdon County, Flemington, negara bagian New Jersey. Ia dituduh melakukan pemerasan $ 50.000 sekaligus pembunuhan.
Tampil sebagai penuntut jaksa agung negara bagian D.T Wiente dibantu beberapa orang. Pihak pembela yang dipimpin Reilly, seorang ahli hukum yang berpengalaman, mencoba mengarahkan kecurigaan pada Violet Sharpe yang bunuh diri secara misterius dengan racun, dan pada Oliver Whately yang sementara itu juga sudah mati. Usaha tim pembela tak berdaya menghadapi arus kesaksian, bukti-bukti yang memberatkan terdakwa.
Bukti-bukti dan petunjuk-petunjuk itu antara lain dari para ahli grafologi terkenal yang menganalisis surat-surat penculik kepada Dr. Condon dan mencocokkannya dengan tulisan Richard Hauptmann.
Begitu tertangkap dalam pemeriksaan pertama ia langsung disuruh memenuhi lembaran-lembaran kertas dengan tulisan yang didiktekan polisi. Bukan saja ciri-ciri khas tulisan tangan terdakwa, tetapi kesalahan ejaan yang spesifik pun memberikan petunjuk yang sulit dibantah.
Juga tangga kayu wing ditemukan di vila Lindbergh merupakan bukti yang fatal. Seorang sarjana ahli kayu menganalisisnya. Suatu bagian dari tangga itu ternyata diambil dari kayu rangka di rumahnya. Bukan saja jenis kayunya yang sama, tetapi pohonnya, umurnya, ciri-ciri khasnya bisa dibuktikan persis sama dengan kerangka langit-langit di rumahnya.
Rekonstruksi selanjutnya memberikan gambaran bahwa bayi Lindbergh telah mati pada hari ia diculik, tanggal 1 Maret 1932. Pemeriksaan mayat menunjukkan bahwa tulang tengkoraknya pecah di beberapa tempat.
Rupanya ketika tangga patah, bayi itu terlepas dari pegangan penculik dan jatuh ketanah. Jatuhnya bayi itulah yang menimbulkan suara "buk" yang didengar suami-istri Lindbergh dari ruang duduk Vila Hopewell.
Juri memutuskan Richard Hauptmann bersalah melakukan penculikan, pemerasan, penipuan, dan pembunuhan tingkat pertama. Keputusan ini dijatuhkan pada tanggal 13 Februari 1935, setelah sidang yang makan waktu 32 hari.
Hakim menjatuhkan hukuman mati yang harus dijalankan pada tanggal 18 Maret.
Beberapa pembela mengajukan permohonan naik banding. Tetapi tidak ada alasan yang cukupkuat untuk mengabulkannya sekalipun dilakukan usaha keras untuk mencari bukti dan yang sekiranya dapat membuktikan kebalikan dari keputusan yang telah dijatuhkan.
Setelah beberapa kali ditunda, hukuman mati di kursi listrik pada tanggal 3 April 1936 atas diri penculik yang keji itu dilaksanakan juga.
Richard Hauptmann tak meninggalkan pesan terarkhir dan tidak mengeluarkan protes sedikit pun. Juga tidak pernah menyebutkan nama orang-orang yang membantu pelaksanaan kejahatannya (bila ada). (Francis X. Bush)