Find Us On Social Media :

Benalu Berbuah Mutiara

By Dorothy L. Sayers, Jumat, 28 Januari 2022 | 19:56 WIB

Pencurian mutiara terbongkar karena lantai yang kinclong.

"Wah, sangat tidak enak nih bagi saya," keluhnya kepada Wimsey.

Semua digeledah

Saat itu Oswald Truegold yang "disimpan" di ruangan sebelah, menjengukkan kepalanya dari pintu. "Lama betul, sih!" katanya.

Orang-orang lain baru ingat kepada Truegold yang terlupakan dan juga ingat bahwa dalam permainan "Dumb Crambo" tadi mereka mempergunakan juga ruangan sebelah. Ruang itu pun ikut diperiksa dengan saksama. Siapa tahu Margharita tadi lupa meletakkan kalungnya di sana.

Setelah setengah jam mencari, tetap saja kalung itu tidak ditemukan.

"Mestinya ada di salah satu dari ruangan ini," kata Wimsey.

"Ruangan sebelah tak punya pintu, sedangkan tak satu pun dari kita keluar dari ruang duduk ini."

Sementara itu jendela-jendela yang berdaun tebal terkunci rapat. Akhirnya William Norgate yang efisien memberi usul, "Saya kira, Sir Septimus, beban pikiran kita akan hilang kalau kita semua digeledah."

Sir Septimus kaget. Sungguh tak pantas tamu-tamunya digeledah. Namun, para tamunya malah menyokong usul Norgate. Jadi pintu pun dikunci, lalu semua digeledah. Kaum pria di ruang duduk, sedangkan kaum wanita di ruangan sebelah.

Hasilnya tetap nihil. Cuma saja ketahuan isi kantung masing-masing. Lord Peter Wimsey membawa-bawa catut, kaca pembesar, dan meteran yang bisa dilipat. la memang terkenal sebagai saingan Sherlock Holmes. Oswald Truegold membawa-bawa dua pil untuk menambah darah, yang dibungkusnya di secarik kertas. Henry Shale mengantungi buku saku The Odes of Horace, sedangkan John Shale berbekal Win merah untuk menyegel, sebuah jimat kecil, dan uang logam 5 shilling.