array(1) {
  [0]=>
  object(stdClass)#49 (6) {
    ["_index"]=>
    string(7) "article"
    ["_type"]=>
    string(4) "data"
    ["_id"]=>
    string(7) "3835253"
    ["_score"]=>
    NULL
    ["_source"]=>
    object(stdClass)#50 (9) {
      ["thumb_url"]=>
      string(111) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2023/08/04/kitty-terjerat-oleh-ramalanjpg-20230804052533.jpg"
      ["author"]=>
      array(1) {
        [0]=>
        object(stdClass)#51 (7) {
          ["twitter"]=>
          string(0) ""
          ["profile"]=>
          string(0) ""
          ["facebook"]=>
          string(0) ""
          ["name"]=>
          string(5) "Ade S"
          ["photo"]=>
          string(54) "http://asset-a.grid.id/photo/2019/01/16/2423765631.png"
          ["id"]=>
          int(8011)
          ["email"]=>
          string(22) "ade.intisari@gmail.com"
        }
      }
      ["description"]=>
      string(148) "Pemilik toko mode menghilang dan kemudian ditemukan tewas di tengah jalan. Detektif Cockran mulai menyelidiki hubungan dengan lingkungan sekitarnya."
      ["section"]=>
      object(stdClass)#52 (8) {
        ["parent"]=>
        NULL
        ["name"]=>
        string(8) "Kriminal"
        ["show"]=>
        int(1)
        ["alias"]=>
        string(5) "crime"
        ["description"]=>
        string(0) ""
        ["id"]=>
        int(1369)
        ["keyword"]=>
        string(0) ""
        ["title"]=>
        string(24) "Intisari Plus - Kriminal"
      }
      ["photo_url"]=>
      string(111) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/945x630/photo/2023/08/04/kitty-terjerat-oleh-ramalanjpg-20230804052533.jpg"
      ["title"]=>
      string(35) "Kitty Terjerat oleh Ramalan-Ramalan"
      ["published_date"]=>
      string(19) "2023-08-04 17:25:41"
      ["content"]=>
      string(24386) "

Intisari Plus - Pemilik toko mode di Syndicate Block menghilang dan kemudian ditemukan tewas dengan luka tembak di tengah jalan. Detektif Cockran dan rekan mulai menyelidiki hubungan antara korban dengan lingkungan sekitarnya.

----------

Toko mode di Syndicate Block di kota Minneapolis, Minnesota, dengan model-model pakaiannya yang didatangkan langsung dari New York dan Paris, adalah sebuah alamat yang terkenal bagi wanita-wanita dan gadis-gadis di kota itu.

Bagi kaum lelaki di daerah sekitar, toko mode itu pun mempunyai daya tarik besar. Pemiliknya, Catherine Ging, umur 29 tahun, adalah seorang wanita cantik dengan ukuran tubuh yang sempurna. Setiap hari kecuali hari Minggu, ia kelihatan berjalan pulang pergi, dari tempat tinggalnya di Hennepin Avenue ke tokonya di Syndicate Block. Catherine atau “Kitty” yang berambut hitam dan bermata abu-abu, berjalan dengan genit dan anggunnya dalam pakaian sutra, satin, atau beludru dengan gaya potongan yang lebih menekankan keindahan garis-garis tubuhnya.

Kitty mendiami kamar di Apartemen Ozark dengan keponakaanya, Mary Louise yang masih umur belasan tahun. Bagi gadis remaja ini Kitty bertindak sebagai pengasuh — walaupun kemudian ternyata bahwa ia bukan seseorang yang memiliki sifat-sifat ideal untuk tugas itu.

Kitty menjadi bahan percakapan orang karena kebebasan pergaulannya dengan seorang lelaki tampan dan kaya bernama Harry Hayward — katanya tunangannya. Ayah Harry, yaitu V.W. Hayward, adalah pemilik Apartemen Ozark. Oleh ayahnya, Harry diserahi tugas mengurusi segala soal sewa-menyewa kamar-kamar apartemen tersebut. 

Harry tinggal di situ juga. Kamarnya terletak di tingkat 3, tak jauh dari kamar Kitty yang terletak satu tingkat lebih tinggi. Jika Marie Louise telah tidur, Kitty tiap malam menuruni tangga menuju ke kamar “tunangannya”. Di sana melewatkan waktu bersamanya seperti sepasang mempelai yang sedang berbulan madu. Demikian percakapan yang tersiar di antara para penghuni Apartemen Ozark.

Tetapi Senin malam tanggal 3 Desember tahun 1894 itu Kitty dan Harry Hayward tidak melewatkan waktu bersama-sama paling tidak selama beberapa jam. Menjelang sore Kitty pesan kereta berkuda kepada George Goosman. Lelaki ini kenal baik dengan Kitty dan Hayward yang kerap kali menyewa keretanya. Sesuai dengan pesanan, tepat jam 8 malam Goosman telah siap dengan keretanya di depan West Hotel, di mana Kitty malam itu makan. Kepada langganan setia ini Goosman memberikan salah satu kudanya yang terbaik bernama Lucy.

Malam itu Kitty mengenakan gaun biru dan topi yang terbuat dari kulit berbulu. Goosman heran ketika melihat Kitty hanya seorang diri saja — sedangkan biasanya selalu ditemani oleh Hayward. Tetapi sebagai orang yang tahu sopan santun ia tidak mengomentari apa-apa.

Namun kemudian nama Hayward toh disinggung oleh Kitty sendiri. Sebelum berangkat, wanita itu berpesan: “Mr. Goosman, jika Anda nanti bertemu dengan Mr. Hayward jangan sekali-kali menyebut-nyebut kepergian saya malam ini”. “Tentu saja tidak, Miss Ging”, jawab Goosman patuh. “Saya dapat mempercayai Anda, bukan?”, kata wanita itu lebih lanjut. “Seratus persen”, jawab Goosman.

Kereta pergi. Goosman pulang sambil bertanya-tanya dalam hati, mengapa kali ini Miss Kitty Ging pergi seorang diri. Barangkali ia mempunyai kekasih lain dan tidak menghendaki Hayward mengetahuinya?  Goosman sukar membuang pertanyaan ini dari benaknya.

Dua jam berlalu dan terjadilah sesuatu yang memaksa Goosman untuk melibatkan diri dalam persoalan Kitty. Jam 10 malam kereta dan kuda penariknya, Lucy, kembali ke kandang tanpa penumpangnya. Aneh benar, pikir Goosman. Keheranan ini berubah menjadi perasaan panik ketika lelaki itu memeriksa bagian dalam kereta. Tempat duduk, permadani dan bagian dalam atap kereta berlumur darah. Segera Goosman lari untuk melapor kepada polisi.

Thomas Cockran yang sedang bertugas di markas besar kepolisian Minneapolis, sangat tertarik pada laporan Goosman. Sebab sebelum itu baru saja masuk laporan yang tampaknya ada hubungannya.

Laporan yang lebih dulu masuk, datang dari Erhardt seorang petugas stasiun yang mengurusi bagasi. Ketika pulang kerja, di jalan ia berpapasan dengan sebuah kereta yang berjalan kencang sekali. Pengendaranya seorang lelaki.

Kira-kira 20 meter dari tempat ia berpapasan dengan kereta itu, Erhardt menemukan seorang wanita, terkapar di tengah jalan, berlumuran darah. Wanita itu telah tidak bernyawa, tetapi suhu tubuhnya masih hangat. Barangkali ia terlindas kereta tersebut di atas. Tetapi setelah diperiksa oleh dokter di Minneapolis, ternyata wanita itu mati akibat tembakan peluru pistol 38.

Segera detektif Cockran mengajak Goosman melihat mayat tersebut. Memang, ternyata mayat Miss Catherine Ging. Berdasarkan laporan Erhardt dan Goosman, detektif Cockran membuat kesimpulan berikut.

Setelah pergi naik kereta jam 8 malam, di tengah jalan Miss Kitty Ging mengajak atau memperbolehkan seorang lelaki naik keretanya. Lelaki ini kemudian menembak wanita malang itu, melemparkan mayatnya di tengah jalan, lalu melarikan diri. Tinggal kini menjawab dua pertanyaan berikut: Siapa pembunuhnya dan apa alasan perbuatannya itu? 

Orang-orang yang terdekat dengan almarhumah, yaitu Harry Harward atau Mary Louise, barangkali dapat menolong memecahkan soal ini. Maka detektif Cockran dengan ditemani oleh rekannya, Holmberg,  menuju ke Apartemen Ozark.

Jam 10 malam mereka sampai di sana dan diterima olah penjaga pintu seorang lelaki setengah umur dengan air muka seperti orang melamun. Namanya Claus Blixt.

Ditanya di mana kamar Hayward dan Miss Ging, Claus Blixt menjawab: “Saya kira kedua-duanya tidak ada. Saya tidak melihat Miss Ging lagi sejak ia pergi ke tokonya tadi pagi dan Mr. Hayward sejak jam 18.30 sore tadi keluar”.

“Kami tahu bahwa Miss Ging tak ada di rumah. Sebab kini ia di kamar mayat — korban pembunuhan. Itulah sebabnya maka kami ingin bertemu dengan Hayward.

Claus Blixt tampak terkejut mendengar berita ini. Jawabnya lagi sambil geleng-geleng kepala, seolah-olah tak dapat percaya tentang apa yang terjadi: “Saya tak tahu di mana Mr. Hayward. Yang jelas, ketika ia pergi sore tadi, ia mengenakan setelan bagus, rupanya hendak menghadiri suatu pesta.”

Para detektif memeriksa kamar Hayward tanpa menemukan penghuninya atau sesuatu petunjuk yang dapat dihubungkan dengan pembunuhan. Setelah itu mereka menuju ke kamar Kitty, di mana mereka menjumpai keponakannya, Mary Louise.

Setelah puas menangis dan berhasil menguasai diri, gadis ini memberikan keterangan berikut kepada polisi.

Sore itu Kitty mengatakan akan pulang malam. Sebab ia mau makan bersama dengan Harry Hayward di West Hotel. Kitty mengatakan akan berdandan di toko modenya. Rupanya Hayward akan menjemputnya di toko mode itu juga, kira-kira  jam 18.30. Selanjutnya Mary Louise menyatakan, bahwa Kitty tak pernah memperlihatkan minat kepada lelaki lain, karena ia telah bertunangan dengan Hayward.     

Tak pernah pula Kitty naik kereta malam-malam seorang diri saja kecuali jika ia hendak mengunjungi dukun peramalnya. “Bibi saya seorang wanita yang cerdas. Tetapi ia terlalu percaya pada tahayul. Berkali-kali ia saya peringatkan, tetapi tanpa hasil.” Mary Louise menambahkan.

Kata-kata Mary Louise cocok dengan apa yang ditemukan polisi di almari bukunya, yang ternyata penuh buku-buku tentang astrologi, ramal telapak tangan, ramal angka, spiritualisme dan sebagainya. 

Sementara itu para detektif menemukan sesuatu yang berharga bagi penyelidikan mereka, yaitu surat-surat dan tanda terima dari perusahaan asuransi jiwa.

Dari surat-surat itu ternyata bahwa Kitty dalam bulan September — tiga bulan sebelum mati terbunuh — mengasuransikan dirinya dengan polis seharga $10.000. Dan polis asuransi jiwa ini mencantumkan nama Harry Hayward sebagai pewaris. Detektif Cockran dan Holmberg sependapat bahwa Harry Hayward harus diselidiki dengan teliti. 

Baru saja kedua detektif keluar dari kamar Kitty, mereka bertemu dengan Hayward yang sedang menuju ke kamar almarhumah untuk menghibur Mary Louise. Hayward yang berkulit kelam, masih mengenakan pakaian pesta. la tampak sedih, suaranya parau. Katanya, ia baru saja mendengar tentang kematian Kitty, yaitu dari penjaga pintu, Claus Blixt.          

“Saya sungguh tak dapat membayangkan seseorang yang bisa mempunyai maksud jahat terhadap Kitty. Kecuali jika motifnya perampasan atau pencurian.” Kata Hayward.  Lagi ia menanyakan kepada polisi, apakah mereka menemukan uang $2.000 dalam tas Kitty. Sebab, kata Hayward, sore itu baru saja ia (=Hayward) memberikan uang tunai sebanyak itu kepada tunangannya.       

Polisi menjawab “tidak”, tetapi menambahkan bahwa motif perampasan tidak begitu masuk akal karena barang-baang perhiasan Kitty tak ada satupun yang diambil.

“Barangkali pembunuh tak mau mengambil perhiasan-perhiasan itu karena barang-barang semacam itu mudah ditelusur oleh polisi”, Hayward menjelaskan teorinya.

Setelah itu Hayward memberikan keterangan yang mendetail tentang kegiatan Kitty. Selama bulan-bulan terakhir Kitty terus memperluas usahanya. Tokonya diperbesar dengan bagian-bagian baru yang menjual topi dan mantel-mantel wanita. Untuk ini ia meminjam uang dari Hayward. Bulan September yang lalu Hayward meminjaminya modal sebanyak $7.500, lalu yang terakhir sebanyak $2.000. Bukti tanda penerimaannya diperlihatkan oleh Hayward kepada polisi.

Polisi lalu bertanya soal asuransi sebanyak $10.000. Dijawab oleh Hayward: “Ya, itu kehendak Kitty kepada saya. Dengan asuransi itu Kitty bermaksud hendak mengamankan uang yang saya pinjamkan kepadanya. Agar jangan sampai tak kembali jika terjadi sesuatu. Ia memang seorang pengusaha yang penuh perhitungan”. 

Selanjutnya Hayward mengungkapkan kelemahan-kelemahan Kitty. Yaitu ia terlalu percaya kepada orang dan tak bisa merahasiakan bila ia mempunyai banyak uang. Di samping itu, wanita itu dihinggapi oleh kepercayaan tahayul kepada dukun-dukun dan peramal-peramal. Hayward menambahkan bahwa ia tak berhasil mencegah kehendak Kitty untuk mengunjungi dukun-dukunnya.

“Barangkali teori Anda, benar juga, Mr. Hayward”, kata detektif Cockran. “Kitty secara sembunyi-sembunyi pergi, barangkali karena ia bermaksud mengunjungi dukunnya. Agar tidak ketahuan oleh Anda. Barangkali dukunnya tahu bahwa ia membawa uang sebanyak itu, lalu membunuhnya dan merampas uang itu.”

Akhirnya detektif Cockran menanyakan, di mana Hayward berada pada saat kejadian. 

Alibi yang diberikannya sempurna. Memang dari jam 18.30 sampai jam 20.00 tanggal 3 Desember 1894 itu ia makan malam bersama Kitty di West Hotel. Tetapi setelah itu ia berpisah darinya. Hayward lalu melihat sandiwara di Grand Opera House, bersama dengan Miss Estelle Peters. Kitty tidak cemburu, karena tahu bahwa Hayward pergi dengan Miss Estelle semata-mata untuk memenuhi kewajiban sosial. Sebab ayah gadis ini, seorang pejabat legislatif Minnesota, telah memberi banyak jasa kepada Hayward. 

Setelah dicek oleh polisi, semua keterangan Hayward ternyata benar. Miss Estelle yang ditemui oleh para detektif di rumah ayahnya, Mr. Peters, menceritakan segala peristiwa sejak Mr. Hayward bersamanya pergi ke Grand Opera House pada jam 20.15 malam. Sampai jam 23.15 menjelang tengah malam, secara harfiah Hayward tak pernah lepas dari sisinya. Mengingat kenyataan bahwa Miss Kitty Ging terbunuh sekitar jam 21.00 malam di suatu tempat kira-kira 6 kilometer dari gedung teater, maka adalah tak mungkin bahwa Hayward pembunuhnya.

Sementara itu pers menyoroti dengan tajamnya soal pembunuhan Miss Kitty. Sementara surat kabar melukiskannya sebagai seorang wanita pengusaha yang cakap dan tanpa cela. Sebagian lagi menggambarkannya sebagai seorang wanita yang kebajikan hidupnya sangat diragukan. Bagaimanapun juga semua surat kabar sepaham, bahwa teka-teki pembunuhan ini harus segera dipecahkan. Jika perlu dengan mengerahkan detektif negara bagian, detektif federal atau swasta.

Suara pers ini oleh walikota Minneapolis, yaitu William Eustis, dianggap sebagai suatu tantangan yang tertuju pada dirinya.

Maka Eustis mengumumkan bahwa ia akan menangani secara khusus soal ini. Ia menyelenggarakan markas istimewa di salah satu kamar di West Hotel. Dalam sebuah seruan terbuka, ia mengundang setiap orang yang dapat memberikan sesuatu informasi untuk datang melapor.

Salah satu informasi yang diterima oleh biro khusus itu menyangkut seorang lelaki yang sangat menginginkan Kitty. Lelaki itu bernama Arthur Apperson, pekerjaan tukang emas.

Tetapi cintanya yang berkobar-kobar tidak mendapatkan balasan yang memadai dari Kitty. Dan setelah Hayward muncul — kira-kira satu tahun kemudian — Arthur ditinggalkan sama sekali oleh gadis pujaannya. 

Apperson sangat terluka hatinya. Pada suatu saat ketika sedang mabuk minuman keras, pernah ia mengeluarkan kata-kata: “Jika saya tak bisa memperistri Kitty, tak seorangpun akan dapat memperistrinya. Aku lebih suka melihatnya mati sebelum menikah”.

Segera walikota Eustis memerintahkan para petugas mencari orang itu. Sebentar saja ia ditemukan terbaring di rumah sakit sejak 10 hari karena kakinya patah akibat suatu kecelakaan. Jadi tak mungkin satu hari yang lalu ia melakukan pembunuhan. Apalagi Apperson kini sudah beristrikan salah seorang gadis yang tercantik dan terkaya di Minneapolis. Rupanya ia telah lama melupakan Kitty.

Selasa malam informasi-informasi yang masuk di markas khusus, sudah diselidiki semua dan ternyata tak memberi kejelasan sedikitpun. Hari berikutnya, Rabu, semua saksi-saksi terdekat yang pernah didengar keterangannya, dipanggil lagi, yaitu Mary Louise, Harry Hayward dan Glaus Blixt. Satu per satu mereka dipersilahkan masuk.

Sementara itu di gang dekat kamar interogasi para wartawan menunggu hasil-hasil pemeriksaan. Salah seorang di antaranya terdapat seorang reporter, bernama Briggs. Beberapa bulan yang lalu orang ini pernah mendapatkan pengalaman tak enak — suatu pengalaman yang ternyata akan mempercepat proses penyelidikan perkara Kitty Ging.

Ketika itu Briggs menulis serentetan tulisan yang menyingkapkan soal perjudian di Minneapolis. Sekalipun tak menyebut nama-nama, tetapi tulisan itu melukiskan sifat tokoh-tokoh perjudian sedemikian rupa, hingga pembaca tahu persis siapa-siapa yang dimaksud. Akibatnya pada suatu malam Briggs dipukuli oleh seseorang yang memperingatkannya, jangan sekali-kali menulis lagi soal perjudian.

Briggs tak tahu siapa nama penyerangnya. Tetapi ia masih sempat mencamkan garis-garis muka orang itu di dalam benaknya. Sejak itu Briggs berusaha menemukannya kembali.

Saksi terakhir yang dipanggil oleh polisi adalah Claus Blixt. penjaga pintu Apartemen Ozark. Dan Briggs mengenalinya kembali sebagal oknum yang telah menganiayanya.

Begitu Blixt meninggalkan ruang pemeriksaan, Briggs buru-buru masuk untuk memberitahukan kepada walikota dan para detektif apa yang di ketahuinya tentang orang itu. Walaupun tak ada petunjuk langsung yang memperlihatkan hubungan antara Blixt dan peristiwa pembunuhan Kitty, namun para detektif toh berpendapat bahwa orang yang suka main kekerasan ini pantas diselidiki.

Cockran dan Holmberg membayangi gerak-gerik Blixt. Rabu sore kira-kira jam 5 Blixt pergi meninggalkan Apartemen Ozark. Holmberg menguntitnya dari belakang, sedangkan Cockran tinggal di apartemen untuk memeriksa kamarnya.

Blixt keluar hanya untuk berbelanja saja. Sementara itu detektif Cockran berhasil menemukan sebuah mantel yang ternoda cipratan darah. Di bawah mantl terdapat  sepucuk revolver 38. Satu di antara 6 pelurunya telah ditembakkan.

Polisi tetap sabar terus membayangi Blixt tanpa menanyainya soal revolver dan cipratan darah. Kira-kira jam 7 sore Harry Hayward pulang ke Apartemen Ozark. Tak lama kemudian Claus Blixt pulang pula dan segera masuk apartemen mengikuti Hayward.

Cockran dan Holmberg menunggu pada jarak yang cukup jauh. Setelah Hayward maupun Blixt tidak muncul kembali, baru mereka mendekati apartemen. Dari kaca jendela mereka bisa melihat bahawa gang-gangnya sepi. Maka masukklah kedua detektif itu dan diam-diam menaiki tangga. Tiba-tiba mereka mendengar suara berteriak-teriak seperi orang yang sedang bertengkar. Datangnya dari kamar Hayward , Cockran dan Holmberg pasang telinga. 

“Kapan aku mendapatkan uangku? Kamu terus saja mengelak! Aku ingin mendapatkan bagianku!”

“Sssst, jangan berbuat tolol. Tak tahukah kamu bahwa kita terus menerus diawasi? Jika salah tingkah, semuanya bisa gagal. Kamu toh tahu bahwa sebentar lagi aku akan memperoleh hak asuransi?”

“Tapi kamu janji akan memberiku uang dalam tempo 24 jam. Kalau tahu akan begini, aku tak mau pusing tentang Kitty untuk kamu. Sekali lagi kataku: Aku menghendaki uangku sekarang juga!”

Beberapa menit kemudian pintu kamar Hayward terbuka secara mendadak. Begitu keluar Blixt segera ditangkap oleh Holmberg sedangkan Hayward disergap oleh Cockran. Kedua-duanya ditahan atas tuduhan telah membunuh Kitty Ging.

Hayward tak mau membuat pernyataan apapun. Tetapi Claus Blixt, setelah disekap seorang diri selama satu malam, membuka seluruh persoalan. Dia menyatakan bahwa perencana pembunuhan ini adalah Hayward, sedangkan la sendiri hanya merupakan tangan pelaksana. Segala-galanya telah dipersiapkan dengan matang dan teliti sekali oleh Hayward.

Secara diam-diam Hayward merestui kepercayaan Kitty kepada dukun peramal. Hayward tahu pula siapa dukun yang paling dipercaya oleh Kitty. Sebab peramal itu adalah kaki-tangan Hayward sendiri.

Sang peramal mengatakan kepada Kitty bahwa ia harus menuruti nasehat Hayward. Demikian Kitty menurut saja kepada lelaki itu ketika ia dinasihati untuk menarik sebagian modal dari toko modenya. Dan modal itu diberikannya kepada Hayward yang meemperjudikan uang itu untuk Kitty. Tentu saja Hayward “kalah”. Tetapi Kitty terus saja memberi uang. Sampai akhirnya Kitty meminjam uang dari Hayward. Tetapi uang pinjaman ini segera dikembalikannya kepada Hayward untuk diperjudikap lagi “atas nama” Kitty.

Kekalahan demi kekalahan menyusul. Dan Hayward terus saja menipu Kitty yang tidak mengetahui, bahwa semua uang yang dipinjamkan oleh Hayward adalah uang palsu.

Akhirnya Hayward menasihati Kitty untuk mengasuransikan dirinya dan mencantumkan Hayward sebagai ahli waris. Tiga bulan kemudian Hayward menugaskan Blixt untuk membunuh Kitty.

Ini bukanlah untuk pertama kalinya Blixt melakukan perbuatan jahat atas perintah Hayward. Pernah ia melakukan pembakaran untuk menghilangkan sebuah bangunan yang tak dikehendaki oleh Hayward. Juga atas perintahnya pulalah ia memukuli Briggs, wartawan yang menyingkapkan soal perjudian. 

Di samping Blixt, ada kaki tangan lain yang terlibat dalam pembunuhan Kitty. Orang itu adalah peramal yang disuap oleh Hayward dan disuruhnya memberi nasihat berikut kepada Kitty: “Senin malam pergilah diam-diam naik kereta tanpa pengetahuan Hayward dengan seorang lelaki asing. Orang ini, akan mengembalikan semua uangmu yang telah amblas di meja perjudian.”

“Sayalah orangnya yang disebut-sebut dalam “ramalan itu,” Blixt mengakhiri pengakuannya. “Kitty baru mengenali saya setelah saya masuk ke dalam kereta. Ia tak bisa berbuat apa-apa lagi. Ia saya tembak. Kereta saya larikan beberapa meter. Lalu mayat Kitty saya lemparkan di jalan. Kereta saya tinggalkan dan saya pulang naik trem. Harry Hayward malam itu pergi ke opera bersama Miss. Petet untuk menunjukkan bahwa pada saat pembunuhan ia berada di tempat lain”.

Blixt masih mengungkapkan soal pistol ukuran 38. Ia dan Hayward membeli senjata api itu dua hari sebelum pembunuhan, hari Sabtu, Blixt menyebut nama penjudi senjata api tersebut. Dan orang itu mengenali Hayward sebagai pembelinya. 

Kesalahan Hayward masih terbukti lagi oleh penyelidik dari yang dilakukan oleh akuntan atas pembukuan toko mode milik Miss Kitty Ging. Dari penyelidikan itu terlihat bahwa usaha almarhumah selama tahun terakhir belum pernah mendapatkan tambahan modal. Modal pokoknya bahkan berkurang. 

Pada awal tahun 1895, Harry Hayward dan Claus BIixt diajukan di depan pengadilan atas tuduhan telah membunuh Kitty Ging. Keputusan hakim Seagrave Smith: Kedua-duanya dinyatahan bersalah. Blixt pelaksana pembunuhan, mendapatkan hukuman penjara seumur hidup, sedangkan Harry Hayward, perencananya mendapatkan hukuman gantung pada tanggal 11 Desember tahun 1895.

(Charles Boswell & Lewis Thompson)

Baca Juga: Korbannya Wanita Tuna Susila

 

" ["url"]=> string(80) "https://plus.intisari.grid.id/read/553835253/kitty-terjerat-oleh-ramalan-ramalan" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1691169941000) } } }