array(2) { [0]=> object(stdClass)#53 (6) { ["_index"]=> string(7) "article" ["_type"]=> string(4) "data" ["_id"]=> string(7) "3726487" ["_score"]=> NULL ["_source"]=> object(stdClass)#54 (9) { ["thumb_url"]=> string(113) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2023/04/06/film-rasputin-yang-berekor-panja-20230406072835.jpg" ["author"]=> array(1) { [0]=> object(stdClass)#55 (7) { ["twitter"]=> string(0) "" ["profile"]=> string(0) "" ["facebook"]=> string(0) "" ["name"]=> string(5) "Ade S" ["photo"]=> string(54) "http://asset-a.grid.id/photo/2019/01/16/2423765631.png" ["id"]=> int(8011) ["email"]=> string(22) "ade.intisari@gmail.com" } } ["description"]=> string(112) "Perusahaan film Amerika menggarap film Rasputin dengan menambahkan beberapa adegan memalukan terkait sang putri." ["section"]=> object(stdClass)#56 (8) { ["parent"]=> NULL ["name"]=> string(8) "Kriminal" ["show"]=> int(1) ["alias"]=> string(5) "crime" ["description"]=> string(0) "" ["id"]=> int(1369) ["keyword"]=> string(0) "" ["title"]=> string(24) "Intisari Plus - Kriminal" } ["photo_url"]=> string(113) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/945x630/photo/2023/04/06/film-rasputin-yang-berekor-panja-20230406072835.jpg" ["title"]=> string(34) "Film Rasputin yang Berekor Panjang" ["published_date"]=> string(19) "2023-04-06 19:28:45" ["content"]=> string(22965) "
Intisari Plus - Putri Jussupoff menuntut perusahaan film Amerika atas kasus pencemaran nama baik. Perusahaan itu menggarap film Rasputin dengan menambahkan beberapa adegan memalukan yang berkaitan dengan sang putri.
---------
Di awal tahun 1934, seorang emigran Rusia, Putri Irena Alexandrowa Jussupoff, menuntut ganti rugi kepada perusahaan film Amerika, Metro Goldwyn Mayer Pictures Corporation. Mereka dianggap telah merusak nama baiknya.
Penuntut adalah salah satu keturunan tsar Rusia yang masih hidup. Dia adalah putri adik tsar terakhir yang pada tahun 1918 resmi menjadi istri Pangeran Jussupoff, salah seorang terkaya di negaranya. Suaminya (waktu itu berusia 29 tahun), pada tanggal 16 Desember 1916 bersama dengan Pangeran Agung Dimitri, seorang politikus dan seorang dokter sudah membunuh Rasputin, “pendeta” penasihat tsar yang sangat berpengaruh.
Para pelaku beserta pendukungnya merasa bahwa Rasputin telah menghasut dan mempunyai pengaruh tidak benar terhadap tsar dan tsarina. Demi nusa dan bangsa, Rasputin harus dimusnahkan.
Kisah dramatis inilah yang telah digarap oleh perusahaan film menjadi sebuah film tegang dengan judul Rasputin, Pendeta Gila. Secara umum, skenario memang berdasarkan sejarah nyata. Pada kata pengantar film ini dikatakan bahwa beberapa orang yang diceritakan dalam film masih hidup, sedangkan yang lain mati terbunuh. Tsar, tsarina, anak-anaknya dan Rasputin muncul dengan nama aslinya. Sedangkan tokoh-tokoh yang masih hidup yang digambarkan dalam film ini, atas pertimbangan sutradara, diganti namanya. Seperti halnya Pangeran Jussupoff dan istrinya masing-masing sebagai Pangeran Paul Chegodieff dan Putri Natascha.
Salah satu hal yang juga penting adalah adanya satu bagian cerita yang sedikit diubah. Putri sebenarnya sama sekali tidak mengenal Rasputin secara pribadi. Walau dia sudah sering mendengar nama tokoh ini. Sebelum meletusnya revolusi, putri tidak suka menonjolkan diri. Dia lebih senang menyendiri dan tidak suka tampil di hadapan umum. Hidupnya tanpa cela dan dia sama sekali tidak pernah terlibat dalam skandal apapun. Saat-saat hidup yang sulit dihadapinya dengan tabah. Siapa pun yang mengenalnya pasti menaruh hormat, bahkan mengaguminya. Penampilannya saja demikian mengesankan, sehingga dalam waktu singkat bisa menarik banyak simpati dari orang-orang di sekitarnya.
Gambaran pribadi putri inilah, bagi sutradara, tidak cocok dengan konsep cerita film ini secara keseluruhan. Menurut dia, seseorang yang telah membunuh, walau dengan motivasi patriotik sekalipun, tetap tidak akan bisa menarik simpati orang-orang Anglo-Saxon. Alasan inilah yang membuat film ini, dimasuki pula unsur lain di samping patriotisme yaitu motivasi pembalasan dendam, membela kehormatan istri.
Karena itu dalam film ini putri digambarkan sebagai pengagum besar Rasputin. Dia sering mendatangi tempat tinggal Rasputin. Di sinilah pada suatu hari pendeta itu berkata kepada putri, ketika dia main cinta: “Kau dan aku sekarang akan menghukum Paul.” Dalam film ini tidak jelas apakah putri dirayu atau diperkosa.
Terkesan atas pengalaman ini, putri kemudian mengatakan kepada suaminya: “Saya rasa dia utusan Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Saya tidak pantas menjadi istrimu.”
Ketika putri menyaksikan film ini, dia merasa terpukul dan terhina. Tidak diragukan lagi, bahwa tokoh Natascha memang menggambarkan Putri Jussupoff. Dengan film ini ia merasa benar-benar seperti “ditelanjangi” dan merasa dihina. Dia langsung mengambil langkah untuk mencegah beredarnya film ini. Ketika tidak berhasil, ia berusaha meminta agar film ini dipotong pada bagian-bagian yang ada Putri Natascha-nya. Perusahaan film menolak permintaan ini. Mereka bersikeras bahwa tokoh Pangeran Chegodieff dan Putri Natascha dalam film ini hanya fiktif saja. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan Putri Jussupoff.
Menghadapi sikap yang keras ini, akhirnya putri mengambil tindakan dengan mengajukan perkara ini ke pengadilan London, dengan alasan pencemaran nama baik. Ia minta ganti rugi.
Perkara ini mulai disidangkan di pengadilan London pada tanggal 27 Februari 1934, dipimpin oleh hakim yang terkenal pada waktu itu, Mr. Justice Avory. Putri memakai pengacara terkenal, Sir Patrick Hastings. Sedangkan perusahaan film memakai empat orang pembela yang dikepalai oleh pembela kelas satu, Sir William Jowitt, yang seperti halnya Hastings, juga termasuk pembela elite di Inggris.
Dalam pidato pembukaannya, Sir Patrick Hastings membeberkan pembunuhan Rasputin dan latar belakang pembunuhan ini. Dibeberkannya juga semua pengaruh-pengaruh buruk petani Rusia yang sederhana ini terhadap pasangan kepala kekaisaran. Diterangkannya juga, bahwa pengaruh ini diperolehnya berkat keberhasilannya menyembuhkan putra kaisar dari pendarahan yang hampir merenggut jiwanya. Kemampuan ini dianggap berasal dari kekuatan hipnotis gaib. Semua orang, bahkan sampai kalangan tinggi, juga percaya bahwa dia utusan Tuhan, bahkan mereka menganggapnya manusia Tuhan. Eksesnya dalam bidang seks tidak mengurangi simpati orang terhadapnya.
Duta besar Perancis, Paleologue, menulis apa yang, didengarnya dari seorang bangsawan wanita Rusia pada akhir September 1914 tentang penampilan aneh di istana kaisar. “Secara badaniah, dia begitu menjijikkan, tangannya kotor, kuku-kukunya hitam, janggutnya tidak terpelihara .... Namun saya akui, bahwa dia begitu menyenangkan. Perangai dan fantasinya luar biasa. Bahkan dia pandai sekali berbicara. Dia bisa merangkai kata-kata demikian indahnya dan yang mengandung arti yang dalam.”
Ketika pada suatu hari Paleologue menyampaikan cerita wanita bangsawan ini kepada seorang menteri luar negeri Rusia, dia begitu terkejut: “Demi Tuhan, jangan bicarakan orang itu lagi. Dia begitu menjijikkan ... Dia bukan saja petualang dan penipu, tetapi dia titisan setan, manusia anti Kristus.”
Sebaliknya Paleologue yakin, bahwa kekuatan batin (tenaga dalam) Rasputin itu mungkin saja memang dimilikinya karena: “Tidak mungkin dia berani coba-coba jadi ‘tukang sihir’ semacam itu, kalau saja dia tidak yakin akan bakat istimewa yang dimilikinya. Keyakinan akan kekuatan mistik yang dimilikinya itulah yang menjadi dasar kekuatan pengaruhnya.” (Dari buku harian Paleologue, tanggal 1 Oktober 1915).
Pengaruh Rasputin di istana memang besar. Ini dimanfaatkannya untuk merealisasikan keinginannya: ikut campur dalam politik. Sejak semula ia tidak setuju kalau perang berkelanjutan. Ia memperingatkan hal itu akan bisa membawa malapetaka. Dia menasihati agar tsar membuat perjanjian perdamaian terpisah. Banyak yang mengatakan bahwa Rusia tidak akan terlibat perang andai kata Rasputin tidak dibunuh orang pada tanggal 28 Juni 1914 dan sampai bulan September dijauhkan dari Petersburg. Kemudian dia tidak henti-hentinya memperingatkan agar tsar menghentikan pertumpahan darah.
Angkatan perang St. Petersburg sudah melihat adanya bahaya pengaruh Rasputin ini. Karena tsar sendiri pernah berkata: “Jika saya sedang bingung menghadapi suatu persoalan, maka cukup lima menit saja saya berbincang dengan Gregory (Rasputin) untuk memperoleh ketenangan. Efeknya masih kurasakan berminggu-minggu kemudian.” (dari buku harian Paleologue, 12 Oktober 1915).
Di kalangan pemerintah Rusia, Rasputin dianggap sebagai pengacau terbesar yang disogok orang Jerman untuk menjatuhkan tsar. Kemudian dengan pengaruhnya terhadap tsarina, sedikit demi sedikit ingin mengambil alih pemerintahan. Dalam tubuh angkatan perang akhirnya timbul hasrat untuk membunuh Rasputin.
Setelah pengacara putri selesai memberi keterangan jelas mengenai duduk perkara yang sesuai dengan sejarahnya, film pun diputar. Dan putri dipanggil ke muka pengadilan.
Seingat Sir Patrick Hastings, putri merupakan saksi seperti yang diharap setiap pembela. Selama dalam pemeriksaan yang tentu saja sangat memalukan, putri tetap bersikap seperti biasa, sama sekali tidak berubah. Biarpun didesak ia tetap tenang dan tidak marah. Dengan sopan dan dengan bahasa Inggris yang baik dia menjawab semua pertanyaan tanpa ada rasa jengkel. Walau banyak pertanyaan yang membuat orang lain naik pitam.
Pertanyaan mengenai hubungan dirinya dengan Rasputin, putri menekankan bahwa dia sama sekali tidak punya hubungan apa-apa dengannya. Memang ia sudah mendengar tentang peran Rasputin di istana. Putri juga tahu bahwa karena Rasputin berhasil menyembuhkan putra tsar, dia memiliki pengaruh yang kuat di istana.
Mengenai nasib pribadinya, putri mengatakan bahwa dia dan suaminya sudah tidak punya apa-apa lagi. Dan dari istananya Moika, di Petersburg, hanya tinggal fotonya.
Dari pernyataan ini, hakim menyambung dengan pertanyaan:
“Siapakah orang yang paling berperan dalam pembunuhan Rasputin ini?”
“Suami saya.”
“Menurut Anda, siapakah sebenarnya yang digambarkan sebagai Natascha dalam film ini?”
“Saya rasa itu saya sendiri.”
“Apakah Chegodieff mempunyai arti bagi Anda?”
“Saya rasa, itu menggambarkan suami saya”
“Apakah istana Moika di Petersburg itu milik suami Anda sendiri atau apakah ada orang lain?”
“Itu milik suami saya.”
Atas pertanyaan lain dari pembelanya, saksi bercerita bahwa dia tahu pasti apa yang akan terjadi setelah penggambaran Rasputin dan Putri Natascha.
Dalam pertanyaan selingan, Sir William Jowitt, pengacara dari perusahaan film, menekankan dan mengarahkan perhatian pengadilan akan adanya perbedaan karakter yang terdapat pada putri yang sebenarnya dengan putri dalam film. Ketika pengacara perusahaan film menuduh bahwa putri mengajukan tuntutan yang sama terhadap negara-negara lain hanya untuk mendapatkan uang, putri memprotes keras.
“Saya mengajukan tuntutan ini hanya untuk membela kehormatanku. Oh, saya tidak akan melakukan hal ini jika hanya ingin memperoleh uang.” Namun putri harus mengakui, bahwa dia tidak hanya menuntut perusahaan film di negerinya saja tetapi juga perusahaan film di Austria, Jerman, Perancis, Italia dan Amerika Serikat.
“Apakah Anda juga mengajukan tuntutan yang sama terhadap 288 perusahaan film?”
“Ya, benar.”
“Jika tujuan Anda melakukan semua ini hanya karena uang, saya dapat mengerti. Namun bila ini dimaksudkan untuk membersihkan nama Anda, apakah proses saja sudah cukup?”
“Ya, benar.”
“Jadi apa arti tindakan Anda terhadap lebih dari 200 perusahaan film ini?”
“Yang saya inginkan ialah dihentikannya pemutaran film ini.”
Para pembela perusahaan film lagi-lagi menekankan bahwa pengarang skenario berhak untuk mengubah sedikit jalan cerita yang sebenarnya. Dikatakan oleh pembela, bahwa karakter pangeran yang di film lebih banyak persamaannya dengan watak Pangeran Dimitri daripada suami putri. Dan jika orang mencari hubungan sejarah dengan Putri Natascha, maka mungkin yang dimaksud bukan si penuntut melainkan wanita istana lain. Tokoh Natascha sebenarnya juga hanya fantasi dari pengarang skenario.
Tetapi yang jelas, selama proses pengadilan, putri berhasil memberikan kesan yang baik. Orangnya cantik, ia berbicara dengan bahasa Inggris yang baik. Dandanan dan penampilannya benar-benar memukau para juri dan hakim.
Setelah putri selesai diperiksa, Hastings memanggil seorang bekas diplomat Rusia, Eugen Sabline. Sabline menerangkan bahwa tak seorang pun bisa dimintai pertanggungan jawab atas kematian Rasputin, kecuali Pangeran Jussupoff. Tokoh Pangeran Chegodieff dalam film memang tidak diragukan lagi memang menggambarkan Pangeran Jussupoff. Demikian juga tokoh Natascha merupakan gambaran istrinya. Film ini memang mengejutkan bagi mereka. Demikian kesaksiannya.
Sir Patrick Hastings sebenarnya lebih senang bila Pangeran Jussupoff tidak diinterogasi dulu karena dia pernah membunuh orang. Nanti ia harus mengakuinya di depan umum. Penggambaran itu nantinya bisa memberi kesan kurang baik bagi para juri. Tetapi pihak lawan memaksa saksi ini maju ke pengadilan, kalau Putri Jussupoff bersikeras tidak terlibat dalam pembunuhan Rasputin.
Penampilan pangeran ini sama meyakinkan seperti istrinya dan jawabannya mantap dan sama sekali tidak gelisah bila ada pertanyaan-pertanyaan yang gencar. Dia menceritakan mengapa dia sampai pada keputusan menyingkirkan Rasputin. Di kalangan patriot Rusia, ada keyakinan bahwa pendeta ini sebenarnya mata-mata Jerman yang ingin menjatuhkan kekuasaan jenderal dan menteri yang berpengaruh. Ia juga bermaksud menggeser tsar untuk kemudian menandatangani perdamaian tersendiri. Orang semacam ini yang harus disingkirkan dulu.
Demikianlah ceritanya. Waktu itu malam tanggal 16 Desember 1916. Rasputin diundang ke istana untuk dijamu makan kue dan minum anggur. Seorang dokter dari komplotan mereka telah membubuhi racun sianida dalam hidangan itu. Racun itu yang cukup untuk mematikan seekor lembu jantan. Dia dijamu di sebuah ruang bawah tanah yang kedap suara yang dalam waktu singkat diubah menjadi ruang besar yang indah yang pantas untuk tempat pangeran menerima tamu istimewa. Sementara anggota komplot lain memutar musik gembira di tingkat satu.
Waktu mendengar musik itu, Rasputin bertanya apa arti musik itu. Dikatakan oleh pangeran bahwa istrinya sedang menjamu tamunya di tingkat satu dan tamunya ini senang musik tersebut. Pangeran menambahkan tamu-tamu dan istrinya akan segera turun menemui dan berkenalan dengan Rasputin. Sebenarnya semua itu tipuan. Istri pangeran waktu itu tidak berada di istana. la sedang ke Krim dan sama sekali tidak tahu-menahu apa yang sedang terjadi di istananya.
Sebenarnya Rasputin sudah sering mendengar tentang kecantikan istri Jussupoff. Dan sudah lama berhasrat untuk berkenalan dengannya. Anehnya dalam jamuan ini, Rasputin selalu menolak minuman maupun kue yang ditawarkan kepadanya. Apakah dia sudah mencium akan adanya bahaya?
Jussupoff terus mengajak dia bercakap-cakap sambil main gitar. Akhirnya Rasputin menerima juga tawaran anggur dan kue yang segera direguk dan dimakannya. Jussupoff menahan napas. Tetapi tidak terjadi apa-apa. Pangeran heran dan bingung.
Jussupoff tidak mengetahui bahwa sianida tidak berbahaya bila dimakan dengan gula. Kue dan anggur yang manis telah menetralisir racun sianida. Pendeta hanya mengeluh sakit perut saja.
Dengan alasan mau mengambil obat, akhirnya Jussupoff dengan putus asa naik ke tingkat satu menemui kawan-kawannya untuk membicarakan hal itu. Mereka mengusulkan agar mengambil pistol saja dan menembak Rasputin.
Setelah ditembak, Rasputin menggeram seperti binatang buas. Dia jatuh terlentang. Demikian cerita pangeran.
“Apakah Rasputin waktu itu seperti sudah benar-benar mati?”
“Ya.”
“Dan apakah Anda mengabarkan hal ini kepada komplotan Anda?”
“Ya, kepada Pangeran Dimitri dan dua politikus lain yang turun begitu mendengar letusan tembakan.”
“Apakah kemudian Rasputin hidup kembali?”
“Ya, tiba-tiba dia bangkit melompat dan mulai menggeram.” Kemudian Rasputin berusaha meraih bahu Jussupoff dan mau mencekik lehernya. Tetapi dia berhasil melepaskan diri dan naik ke atas. Ketika mereka berempat turun. Rasputin sedang merangkak ke atas siap untuk menyerang mereka, seperti binatang buas yang terluka dan menggeram-geram. Tiba-tiba dia berdiri lalu keluar melalui pintu menuju kebun.
“Dan bagaimana akhirnya Rasputin terbunuh?”
“Puriskewitsch memberikan dia tembakan tiga kali dari istana dan salah satu tembakan ini mematikannya.”
“Apakah dia waktu itu sudah benar-benar mati?”
“Belum juga.”
“Apakah Anda kemudian masih berusaha membunuhnya?”
“Ya, dengan popor senjata”
“Sebenarnya sebelum ini saya belum pernah membunuh. Tetapi saya merasa tugas saya untuk membunuh Rasputin, maka saya melakukannya”
Letusan senjata api telah terdengar oleh seorang perwira polisi yang telah diberitahu apa yang sedang terjadi di istana. Karena perwira ini yakin kalau mereka melakukan hal yang benar, maka dia tidak berniat melaporkan kejadian ini. Di waktu menyingkirkan mayat Rasputin (dibuang ke Newa), pangeran sama sekali tidak ikut ambil bagian karena dia tidak sadarkan diri setelah kejadian ini. Untuk perbuatan ini dia tidak diadili. Dia hanya dibuang ke daerah Rusia yang terpencil.
Dalam pemeriksaan selanjutnya, didengar keterangan para saksi untuk ditanya apakah mereka mengenali pangeran dan istrinya dalam film ini. Seorang diplomat yang selama perang berlangsung menjabat sekretaris pertama pada kedutaan besar Inggris di St. Petersburg menjelaskan bahwa dia tidak ragu lagi, tokoh Pangeran Chegodieff dan Putri Natascha dalam film itu menggambarkan Pangeran Jussupoff dan istrinya. Hal yang sama dinyatakan oleh dua perwira, seorang jenderal, yang selama perang menjadi kepala misi militer di Petersburg dan seorang admiral, atase angkatan laut. Seorang Rusia lain dari Universitas London sebaliknya berkata kedua tokoh dalam film yang diperdebatkan itu sama sekali tidak menggambarkan siapa pun. Dan sangat berbeda dengan Pangeran Jussupoff dan istrinya.
Pembela perusahaan film kemudian hanya dapat mengharapkan sukses jika berhasil meyakinkan para juri bahwa menurut orang yang tidak tahu apa-apa, tidak ada kesamaan antara tokoh-tokoh film dengan pasangan suami istri Jussupoff. Sir William Jowitt meyakinkan para juri bahwa mereka bisa membuktikan bahwa karakter tokoh di film sangat berbeda dengan pasangan Jussupoff. Tetapi bukti berkata lain.
Dengan demikian pembela putri, Sir Patrick Hastings, tidak perlu repot-repot. Setelah dia membeberkan sekali lagi semua dasar-dasar identitas yang menyamai tokoh dalam film dan yang sebenarnya, dia pun menambahkan: “Jika tergugat menang, maka perusahaan film akan mendapat hak seenaknya memfilmkan kehidupan pribadi seseorang, tetapi mengingkarinya kalau digugat oleh orang yang bersangkutan dengan alasan: dandanannya lain atau mereka berhak untuk mengubah jalan cerita yang sebenarnya. Tentu saja hal ini tidak bisa dibenarkan. Dalam kasus ini hal yang tak bisa diungkiri: putri di sini ditampilkan sebagai seorang wanita yang dinodai oleh seorang bajingan. Ini adalah pelanggaran berat terhadap kehormatan seseorang dan ini harus dipertanggungjawabkan oleh perusahaan film yang bersangkutan.
Keputusan hakim dapat diduga karena tampaknya dia menaruh simpati pada penggugat. Sudah ada saksi yang mengatakan bahwa tokoh Natascha memang menggambarkan pribadi Putri Jussupoff. Kalau pembela perusahaan film mengatakan bahwa tidak apa-apa kalau wanita diperkosa, pendapat itu tidak bisa diterima.
Selama dua jam para juri berembuk. Kemudian akhirnya diputuskan, perusahaan film bersalah dan untuk itu mereka harus membayar ganti rugi sebesar $ 25.000,- kepada putri.
Perusahaan film naik banding karena ganti rugi dianggap terlalu tinggi. Pengadilan banding menolak karena mereka menganggap itu suatu keputusan yang seadil-adilnya. Keputusan ini diterima perusahaan-perusahaan film dengan sangat terkejut. Sejak itu dalam menggarap kejadian modern yang sifatnya pribadi, orang lebih berhati-hati.
(Maximilian Jacta)
Baca Juga: Termakan Gosip
" ["url"]=> string(79) "https://plus.intisari.grid.id/read/553726487/film-rasputin-yang-berekor-panjang" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1680809325000) } } [1]=> object(stdClass)#57 (6) { ["_index"]=> string(7) "article" ["_type"]=> string(4) "data" ["_id"]=> string(7) "3257490" ["_score"]=> NULL ["_source"]=> object(stdClass)#58 (9) { ["thumb_url"]=> string(96) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2022/04/28/kisah-keenamjpg-20220428065846.jpg" ["author"]=> array(1) { [0]=> object(stdClass)#59 (7) { ["twitter"]=> string(0) "" ["profile"]=> string(0) "" ["facebook"]=> string(0) "" ["name"]=> string(13) "Intisari Plus" ["photo"]=> string(0) "" ["id"]=> int(9347) ["email"]=> string(22) "plusintisari@gmail.com" } } ["description"]=> string(119) "Tiga generasi semua merasakan perang. Rasputin dan Pangeran Aria Franz Ferdinand ternyata diserang pada saat bersamaan." ["section"]=> object(stdClass)#60 (8) { ["parent"]=> NULL ["name"]=> string(7) "Misteri" ["show"]=> int(1) ["description"]=> string(0) "" ["alias"]=> string(7) "mystery" ["id"]=> int(1368) ["keyword"]=> string(0) "" ["title"]=> string(23) "Intisari Plus - Misteri" } ["photo_url"]=> string(96) "https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/945x630/photo/2022/04/28/kisah-keenamjpg-20220428065846.jpg" ["title"]=> string(43) "Tsar Rusia Terakhir dan Pembunuh yang Mirip" ["published_date"]=> string(19) "2022-04-29 10:09:21" ["content"]=> string(8845) "
Intisari Plus - Tiga generasi semua merasakan perang. Rasputin dan Pangeran Aria Franz Ferdinand ternyata diserang pada saat bersamaan. Mata-mata KGB tertangkap oleh pengarang novel.g sama.
---------------------------------------
Keluarga Pejuang
SELAMA jangka waktu yang lama, tiga generasi keluarga Jackson berdinas di bawah bendera Royal Australian Navy. Tahun 1942 kelasi muda John Jackson terlibat dalam perang di Laut Coral, saat gabungan pasukan AS - Australia berhadapan dengan armada Jepang yang kuat dan menghentikan rangsekan Jepang ke selatan.
Tepat lima puluh tahun kemudian, cucunya, Todd, ikut dalam latihan-latihan perang untuk memperingati kerja sama AS - Australia di lepas pantai Australia. Nama sandi latihan perang itu Operation Coral Sea.
Todd seorang veteran Perang Teluk dan Jackson generasi ketiga yang pernah berperang. Ayahnya, Peter, pernah lima kali dinas ke Vietnam dengan kapal HMAS Sydney pada tahun 1960-an.
Namun yang paling luar biasa adalah kaitan antara Todd dan kakeknya. Todd masuk angkatan laut tanggal 10 Januari 1989, tepat 50 tahun setelah kakeknya masuk dinas AL. Delapan belas bulan setelah bergabung dengan AL, untuk pertama kalinya ia merasakan bertempur, yaitu dalam Perang Teluk.
Hari keberangkatan kapalnya dari Fremantle, yaitu persinggahan terakhir di Australia sebelum mengarungi Samudra Hindia menuju Teluk, bertepatan dengan 50 tahun keberangkatan kakeknya dari Fremantle menuju Inggris, tempat pertama kalinya kakeknya merasakan bertempur.
Kenyataan dan Masa Depan
Pada bulan Juni 1957, ketika Norman Mailer sedang mengarang novelnya, Barbary Shore di apartemennya di New York, seorang mata-mata Sovyet mulai muncul dalam ceritanya. Mula-mula, mata-mata itu cuma tokoh yang tidak penting, tetapi lama-kelamaan menjadi tokoh yang dominan. Ketika novel itu selesai ditulis, FBI menangkap gembong mata-mata Sovyet, Rudolph Abel, yang tinggal dalam gedung apartemen yang sama dengan Mailer. Mailer, seperti penulis-penulis lain, entah bagaimana, berhasil menangkap kejadian yang sebenarnya maupun yang terjadi di masa depan.
Langganan Berduel
HENRI Tragne dari Marseille, Prancis, berduel lima kali antara tahun 1861 - 1878. Dalam empat duel yang pertama, lawan-lawannya roboh dan tewas sebelum sebutir peluru pun ditembakkan. Pada duel yang kelima, Tragne yang tewas. Seperti empat duel terdahulu, saat itu belum sebutir peluru pun ditembakkan.
Pasangan yang Tidak Berbahagia
HARI pernikahan Putri Maria del Pozzo della Cisterna yang menikah dengan Amadeo, Pangeran D'Aosta, putra raja Italia di Turin tanggal 30 Mei 1867, terganggu oleh kejadian-kejadian berikut:
Pembunuh yang Mirip
SEORANG pembunuh bernama Claude Volbonne, membunuh Baron Rodemire de Tarazone di Prancis tahun 1872. Dua puluh satu tahun sebelumnya, ayah baron juga dibunuh oleh seseorang bernama Claude Volbonne. Kedua pembunuh itu tidak ada sangkut pautnya.
Tsar Rusia Terakhir
DALAM bukunya, The Occult (1971), Colin Wilson memberikan detail dari pengusutannya yang terampil. Pengusutan itu mengungkapkan bahwa kalau tidak karena suatu kebetulan, PD I mungkin takkan terjadi. Hal ini merupakan suatu pernyataan yang sulit dipercaya. Namun, komponen-komponennya terbentuk dengan cara misterius seperti biasa.
Wilson mulai dengan menekankan bahwa satu dari dua tokoh dalam cerita ini adalah Rasputin, rahib yang sangat besar pengaruhnya atas Tsar dan Tsarina dari Rusia. Pada dua kesempatan, Rasputin berhasil membujuk Tsar agar jangan berperang demi daerah-daerah Balkan yang dianggap Austria sebagai miliknya.
Tokoh lain adalah Pangeran Aria (Archduke) Franz Ferdinand dari Austria yang dibunuh di Sarajevo oleh seorang pejuang Bosnia, Gabriel Princip, bulan Juni 1914. Sebagai akibatnya, Austria menyatakan perang terhadap Serbia. Ini berarti, nasib dunia terletak dalam tangan Tsar, karena ia harus membuat keputusan untuk berpihak ke Serbia dan menyatakan perang pada Austria, atau membiarkan orang-orang Balkan menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Inilah saatnya saran Rasputin bisa menentukan terjadinya perang atau damai. Sayangnya saat itu Rasputin tidak ada untuk memberi saran. Ia sudah ditikam oleh seorang yang ingin membunuhnya di desa kediamannya, Pokrovskoe dan terombang-ambing antara hidup dan mati selama berminggu-minggu.
Ketika Wilson menulis buku tentang Rasputin, ia melihat kebetulan itu, yaitu bahwa Rasputin dan Pangeran Aria Franz Ferdinand diserang pada waktu yang kira-kira bersamaan. Karena rasa ingin tahunya tergelitik, ia berusaha mengetahui waktu penyerangan yang lebih tepat terhadap mereka. Keterangan tentang tanggal Rasputin ditikam ternyata berbeda-beda.
Sejarawan Sir Bernard Pares berpendapat Rasputin ditikam pada hari Sabtu, 26 Juni 1941. Namun buku Maria Rasputin tentang ayahnya menyatakan dengan jelas bahwa penikaman terjadi hari berikutnya. Hal ini lebih masuk di akal karena Rasputin ditikam setelah pulang dari gereja. Ini berarti ia ditikam pada hari yang sama dengan penembakan terhadap Pangeran Aria. Menurut Maria Rasputin, saat penikaman adalah tidak lama setelah pukul 14.00.
Pangeran Aria sudah yakin ia akan tewas bahkan sebelum berkunjung ke Sarajevo. Ia berkata kepada guru pribadi anak-anaknya, "Peluru yang akan membunuh saya sudah disiapkan."
Tidak lama setelah pukul 10.00 hari Minggu itu, sebuah bom rakitan dilemparkan ke mobilnya, tetapi Pangeran Aria dan istrinya tidak cedera. Mereka menghadiri upacara di balaikota dan pergi setengah jam kemudian. Ketika mereka dalam perjalanan kembali ke Sarajevo, kira-kira pukul 11.00, seorang mahasiswa muda yang menderita penyakit paru-paru dan yang terlibat dalam percobaan pembunuhan sebelumnya, mencondongkan tubuhnya ke depan dan melepaskan dua tembakan yang membunuh Pangeran Aria dan istrinya.
Sarajevo dipisahkan oleh garis bujur sejauh 50 derajat dari Pokrovskoe, sehingga waktu di kedua tempat itu berbeda. Wilson menghitung perbedaannya. Perhitungannya mudah saja: bumi berputar 360 derajat dalam waktu 24 jam, atau 180 derajat dalam 12 jam, atau 90 derajat dalam enam jam dan 45 derajat dalam tiga jam.
Jadi untuk berputar 50 derajat diperlukan waktu tepat tiga jam 20 menit. Pangeran Aria Franz Ferdinand dibunuh sesaat sebelum pukul 11.00. Rasputin ditikam pukul 14.15. Pukul 10.55 di Sarajevo, tepat pukul 14.15 di Pokrovskoe.
Wilson menyimpulkan: 'Pria yang kematiannya menyebabkan Perang Dunia I, dan pria yang mestinya bisa mencegah perang, diserang pada saat yang sama. Kebetulan ini merupakan yang paling luar biasa, yang pernah saya temukan.'
" ["url"]=> string(88) "https://plus.intisari.grid.id/read/553257490/tsar-rusia-terakhir-dan-pembunuh-yang-mirip" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1651226961000) } } }