Intisari Plus - Seorang perempuan punya kebiasaan menjemur bayinya. Namun seseorang ternyata menukar bayinya itu dengan bayi laki-laki berambut emas.
-------------------
“Seorang wanita muda ingin bertemu Anda, Pak. Katanya, bayinya ditukar orang ketika sedang ditinggalkan di kereta dorong," kata Polwan Polly Davies kepada Inspektur Kepala Wexford.
"Anda bergurau, Constable Davies," jawab atasannya itu. "Tidak, Pak. Sungguh!"
Jadi Wexford pun mengikuti Polly menemui seorang wanita yang sedang menangis di ruang wawancara. Wanita itu umurnya paling-paling 19 tahun. Rambutnya berwarna seperti jerami. Wajahnya seperti kanak-kanak: naif dan ketakutan. la memakai jins dan kaus oblong bergambar buah-buahan. Sulit untuk mempercayai ia sudah menjadi ibu.
Sementara itu Detective Constable Loring dengan kikuknya sedang menggendong bayi yang masih berpopok. Bayi itu berbaju putih, bermantel wol dan berkaus kaki katun. Rambutnya merah.
Sama-sama berwarna merah
Wanita muda itu diminta menceritakan kembali apa yang yang sudah dipaparkannya kepada para polisi yang ada disitu. Katanya, ia tinggal di tingkat lima sebuah gedung apartemen di Greenhill Court. Karena apartemennya tidak memiliki balkon, padahal bayi memerlukan udara segar, setiap hari selama beberapa jam anaknya ditaruh di kereta bayi yang diletakkan di halaman rumput.
Hari itu, pukul 14.00, seperti biasa ia menurunkan kereta dari apartemennya, menaruh bayinya di sana dan menutupinya dengan jala supaya jangan diganggu kucing, dsb.
Pukul 16.30 ia turun untuk menjemput bayinya. Kereta bayi masih berada di tempat semula. Jalanya pun masih rapi. "Cuma saja bayi di dalamnya bukan Karen!" seru wanita itu. Tangisnya meledak. Bayi dalam gendongan Loring pun terbangun dan menangis.
“Siapa nama Anda, Ny. Bond?" tanya Wexford.
"Philippa. Saya biasa dipanggil Pippa."
"Pippa, tolong jelaskan bagaimana rupa bayi Anda. Rambutnya, umurnya."
“Karen berumur 9 minggu. Matanya biru. Bajunya putih dan rambutnya merah keemasan." Serta-merta Wexford menoleh ke bayi yang berkaok-kaok dalam pelukan Loring. Bayi itu pun berbaju putih dan rambutnya merah keemasan.
Karena Wexford pernah membaca bahwa wanita yang belum lama melahirkan sering menjadi korban pelbagai gangguan mental, ia bertanya: "Anda yakin Anda tidak keliru?"
Pippa marah dan menangis lebih keras. "Anda kira saya mengada-ada? Mustahil saya tidak mengenali bayi saya sendiri?" teriaknya.
Loring dan Polly buru-buru memeriksa si Bayi. "Bayi ini memang bukan Karen, Pak," kata Polly. "Coba Anda lihat. la laki-laki."
Si Ginger
Polisi menelepon suami Pippa, Trevor Bond, di tempat kerjanya. Pemuda yang tampak cuma lebih tua sedikit dari istrinya itu datang disupiri seorang wanita berambut merah.
Pippa memeluk leher Trevor dan menangis tersedu-sedu. Wanita berambut merah itu, Susan Rains, ternyata kakak Pippa. la dan suaminya tinggal di Greenhill Court juga. Dialah yang menunjukkan kepada polisi di mana kereta dorong biasa ditaruh, yaitu di halaman rumput yang memisahkan dua buah gedung apartemen. Tampaknya ia kesal sekali kepada adiknya yang dianggapnya lalai.
Pippa tidak mau mengurus bayi yang bukan anaknya. Jadi anak laki-laki berambut merah yang dijuluki si Ginger oleh Wexford itu terpaksa dibawa ke tempat penitipan bayi. Semua polisi merasa iba, ketika bayi itu membenamkan kepalanya ke dada Polly yang rata. Diperkirakan bayi itu berumur kira-kira empat bulan. Jadi lebih tua dari Karen.
Kepala Wexford dipenuhi oleh pelbagai dugaan perihal mengapa penukaran bayi itu bisa terjadi. Manusia normal umumnya tidak akan menukarkan bayinya. Wexford curiga, penukarnya jangan-jangan seorang wanita yang tertekan jiwanya.
Wanita itu terdesak untuk menyingkirkan bayinya sendiri, tetapi harus kelihatan tetap mempunyai bayi. Mungkinkah wanita itu sudah memiliki banyak anak laki-laki, sedangkan suaminya menuntut ia melahirkan anak perempuan? Ataukah wanita itu sudah mengandung pada saat berpacaran dengan pria lain dan ia ingin meyakinkan pacarnya bahwa bayi itu betul anak si Pacar?
Atau siapa tahu ia bosan merawat anak yang cengeng - Si Ginger sering betul menangis - sehingga menukarkannya dengan anak yang dianggapnya anteng? Atau bisa terjadi ia diberi tahu dokter bahwa bayinya mengidap penyakit keturunan yang menakutkan, sehingga ia ingin menyingkirkan bayi itu, tetapi harus mempunyai bayi lain untuk diperlihatkan kepada ibunya atau suaminya yang lama absen.
Sebagai langkah pertama, Wexford memerintahkan anak buahnya mengecek catatan kelahiran di pelbagai rumah sakit, klinik dan catatan sipil daerah Kingsmarkham
Wexford tidak bisa melepaskan kekhawatirannya akan nasib Karen. Kalau penukar bayi itu tega menukarkan bayinya sendiri, bagaimana perasaannya terhadap bayi orang lain? Karen pasti dibutuhkan untuk suatu maksud. Kalau maksud itu sudah tercapai, bagaimana nasibnya?
Neneknya pun berambut merah
Bangunan apartemen tempat tinggal keluarga Bond letaknya tidak berjauhan dari tempat rawan, yaitu daerah yang akhir-akhir ini sering mengalami kemalingan. Penjaga pintu tiga blok apartemen ditanyai polisi, tetapi ia tidak melihat sesuatu yang mencurigakan pada siang sampai menjelang senja itu.
Apartemen itu dihuni oleh banyak keluarga muda, sehingga Wexford berpapasan dengan banyak anak-anak, juga dengan wanita yang menggendong bayi.
"Sayang, halaman rumput tidak boleh dijadikan tempat bermain oleh anak-anak," sesal Wexford. "Kalau anak-anak boleh bermain di situ mungkin ada di antara mereka yang bisa memberi keterangan berharga."
Tetangga di sebelah rumah Pippa, Ny. Louise Pelham, menyatakan kepada polisi bahwa pukul 15.45 tadi, ia lewat dekat kereta dorong Karen, yaitu setelah menjemput anaknya dari sekolah. la merasa aneh, karena Karen kok agak lain.
Wajahnya lebih lebar dan rambutnya lebih merah daripada ketika ia lewat di sana setengah jam sebelumnya. Polisi tadinya merasa bisa menentukan saat penukaran dari keterangan itu. Namun, kemudian diketahui bahwa sebelum polisi datang, Ny. Pelham sudah mendengar cerita panjang-lebar dari Susan, kakak Pippa. Jangan-jangan Ny. Pelham cuma mengada-ada, sehingga keterangannya patut disangsikan.
Susan Rains, kakak Pippa yang tujuh tahun lebih tua, ditanyai oleh Wexford. la tidak mempunyai anak. Tetapi di rumahnya dijumpai popok dan peralatan makan bayi. Katanya, Pippa yang baru berumur 20 tahun itu masih terlalu muda untuk mempunyai anak. Baik adiknya maupun Trevor tidak becus mengopeni bayi, sehingga sering membawa Karen kepada Susan untuk dititipkan. Kebetulan Susan tidak bekerja.
Saat polisi berada di kediaman Susan, muncullah seorang wanita berumur akhir 40-an. Ny. Leighton yang rambutnya lebih merah daripada Susan tampaknya tidak terlalu prihatin cucunya hilang. Katanya, pasti akan kembali dalam keadaan sehat walafiat.
la dalam perjalanan ke rumah anaknya yang lain, Mark, karena berjanji akan mengawasi bayi putranya itu. la singgah ke tempat Pippa karena perlu menagih utang dari putrinya sebesar 1 pon lebih sedikit. Kini ia bingung: menemani Pippa atau menjaga anak Mark.
Ditaruh di tangga
Malam itu Sersan Willoughby berpatroli dengan pikiran dipenuhi masalah bayi hilang. Dalam keadaan normal ia tidak akan memedulikan kehadiran sebuah Ford Transit di semak-semak di Ploughman's Lane.
Namun, karena terpengaruh cerita-cerita tentang orang gipsi yang konon suka menculik anak-anak, ia mendekati mobil gerbong yang banyak dipakai sebagai rumah berjalan oleh bangsa pengembara itu.
Baru saja ia memarkir skuternya, pengemudi mobil gerbong, seorang pria muda, buru-buru menghidupkan mesin dan kabur menuju kota. Ternyata Ford Transit itu tidak ada hubungannya dengan Karen Bond. Mobil itu dipakai untuk kabur oleh dua orang maling yang menggerayangi rumah seorang makelar saham sampai habis-habisan.
Di rumah itu tidak dijumpai sidik jari maling, tetapi dari jejak sepatu ketahuan ada dua orang yang masuk. Mobil gerbong yang ternyata curian itu ditemui di Myringham. Pelat nomornya sudah dilucuti.
Pagi harinya, ketika Wexford dan kawan-kawan sedang membicarakan soal perampokan itu, muncullah seorang pastor sambil menggendong bayi! Bayi itu tidur nyenyak sekali dalam pelukannya.
Kelihatannya ia merasa nyaman dalam buntalan selimut berwarna biru muda. Kulitnya merah jambu dan rambutnya halus berkilat seperti tembaga. Constable Polly Davies tidak tahan untuk tidak mengelus jari kecil bayi itu.
Kata pastor, bayi itu ditemukan pukul 09.00 pagi ini di tangga rumahnya dekat gereja. Selain diselimuti baik-baik, si Bayi ditaruh di dalam kotak karton yang biasa ditemui di pasar swalayan. Pastor diminta polisi membawa juga kotak itu.
Bayi yang berselimut biru biasanya laki-laki, tetapi tidak selalu. Jadi Polly ditugaskan memeriksanya. Ternyata anak itu perempuan!
Trevor dan Pippa Bond segera dipanggil. Mereka datang diantar oleh Susan Rains. Ketiganya mengenali makhluk kecil mungil itu sebagai Karen! Keadaannya sehat walafiat, bersih dan tidak kelaparan.
Polisi memeriksa selimut bekas pembungkus Karen. Selimut biru itu tidak baru lagi, tetapi bersih, terbuat dari wol. Sebuah ujungnya kayak dan sudah ditisik, walaupun jelas penisiknya bukan profesional.
Di selimut itu dijumpai sejumlah rambut halus. Mungkin rambut Pippa, mungkin rambut bayi lain. Ada juga rambut lain yang lebih panjang dan lebih kasar. Warnanya merah. Mungkin rambut orang dewasa. Rambut wanita? Rambut Susan? Ny. Leighton?
Di mana-mana ada bayi
Pagi itu juga Wexford diberi tahu Sersan Willoughby bahwa ia mengenali pria yang semalam dipergokinya mengemudikan mobil gerbong perampok. Pria itu tidak lain daripada Tony Jasper, adik Paddy Jasper, langganan polisi. Sepanjang yang diketahui polisi, Paddy Jasper sudah lama tidak bermukim di Kingsmarkham lagi. Tapi wanita yang selama ini hidup bersama Paddy, Leilie Somers, sudah beberapa waktu kembali ke Kingsmarkham.
la tinggal di atas sebuah toko di Roland Road. Jadi Wexford dan Inspektur Burden buru-buru datang ke tempat Leilie Somers. Sesaat sebelum tiba ke tempat yang mereka tuju, mereka melihat Ny. Leighton yang berambut merah mendorong kereta bayi yang lebih besar dan lebih mewah daripada kereta bayi Karen. Mungkin milik cucunya yang seorang lagi, anak Mark.
Burden mendorong pintu yang terletak di antara kios penjual koran dan makanan binatang peliharaan. Di dalamnya ada seorang ibu muda sedang mengangkat bayi dari kereta dorong.
"Kami mencari Ny. Jasper," kata Burden.
Wanita itu tahu siapa yang dimaksud. "Oh, Leilie," katanya. "Naik saja. Pintunya tepat sebelah kanan tangga."
“Suaminya ada di rumah?"
"Tadi pergi, kira-kira pukul 08.00."
Begitu diketuk, pintu dibuka, sehingga Burden curiga: jangan-jangan sejak tadi Leilie sudah mendengar kedatangan mereka. Wanita kurus itu berumur sekitar 28 tahun. Rambutnya merah. Sejak berumur belasan tahun ia hidup bersama Paddy Jasper yang mencari nafkah dengan merampok dan kadang-kadang melakukan kekerasan fisik.
Cuma berlainan dengan wanita-wanita yang menuntut hidup yang serupa dengannya, Leilie tidak pernah bersikap bermusuhan dengan polisi. la tetap hormat dan pemalu. la membenarkan bahwa ia sudah menetap kembali di Kingsmarkham. Tapi Paddy cuma sekali-sekali saja datang.
Apartemen itu terdiri atas satu ruang tamu, satu kamar tidur dan satu dapur dengan sebuah sudut untuk mandi. Peralatan tamunya buruk, tua dan murahan, tetapi bersih.
“Kami tahu ia ada di sini kemarin malam dan sudah pergi tadi pagi," kata Wexford. Polisi tahu bahwa Leilie itu wanita yang tidak bisa melepaskan diri dari Paddy. Entah karena cinta, entah karena ia jenis wanita yang setia atau karena sudah begitu terbiasa dengan Paddy.
Dari tanya-jawab dengan polisi, Leilie menyatakan Paddy main kartu sepanjang malam dengan beberapa teman. la tidak mau mengaku bahwa Tony salah seorang dari mereka. "Saya tidak tahu, saya 'kan bekerja sebagai petugas tempat penitipan mantel di Andromeda mulai pukul 20.00 - 24.00," katanya. Andromeda adalah kasino. Setahu Wexford, terakhir kali bertemu Leilie, wanita itu bekerja sebagai asisten penata rambut.
Wexford melihat sebotol susu bayi yang hampir kosong. "Saya tidak tahu Anda punya bayi," katanya.
"Ada di kamar," jawab Leilie. Pada saat itu terdengar bayi menangis. Leilie tersenyum, lalu tertawa geli. "Semalam Paddy dan teman-temannya menjaga bayi saya. Sepanjang malam mereka main kartu di sini."
Wexford yakin Paddy dan kawan-kawan tidak berada sepanjang malam di situ, melainkan pergi merampok ke tempat makelar bursa di Ploughman's Lane.
"Paddy bapak anak itu?"
"Anda tidak berhak bertanya semacam itu," jawab Leilie. "Maaf, Leilie. Bayi itu mungkin memerlukan Anda." Tahu-tahu sang Bayi berhenti menangis dan Leilie pun menarik napas panjang.
Penganiaya bayi
Ketika berada di luar apartemen Leilie, Burden berkata kepada Wexford. "Itu 'kan anak keduanya."
"Ya, saya ingat. Di mana yang pertama, ya?"
"Leilie 'kan penganiaya bayi. Beberapa tahun yang lalu, ketika kau lama sakit, dia 'kan diadili gara-gara tengkorak bayinya retak. Heran wanita seperti itu tega memukuli bayi. la sampai disuruh ke psikater segala. Waktu itu 'kan dia mendapat hukuman percobaan."
“Bayinya ke mana sekarang?"
"Sehabis lama dirawat di rumah sakit, bayi itu diadopsi orang. Leilie memberi izin. Aneh, ya. Dia 'kan termasuk lemah lembut. Tak terbayang oleh saya dia bisa memukuli bayi. Sakit jiwa barangkali."
Wexford meminta apartemen di Roland Road itu diamat-amati terus. Kemudian Loring memberi tahu bahwa Paddy Jasper sudah kembali ke apartemen Leilie. Saat Wexford tiba, Tony Jasper yang tinggi besar seperti kakaknya, tetapi jauh lebih muda dan lebih hijau, sudah pula berada di sana.
“Leilie bilang, Anda ingin tahu ke mana saja saya semalam," kata Paddy, "saya ada di sini." Menurut Paddy, ia datang ke Kingsmarkham untuk menjenguk 'anak-istri'. la tinggal jauh di Utara sebab mendapat pekerjaan di sana. Karena di Utara sulit mendapat tempat tinggal yang pantas, Leilie dimintanya pulang saja ke Kingsmarkham.
Sejak mendapat putra, ia baru sempat menjenguk satu dua kali. Terakhir ia datang hari Sabtu yang lalu. Didengarnya Leilie sudah bekerja di Andromeda. Supaya bisa bersamanya pada hari Senin, Leilie minta cuti. Hari Selasa ia memang libur. Karena hari Rabu kemarin Leilie tidak bisa minta libur lagi, terpaksa Paddy menjaga bayi di rumah, ditemani oleh Tony, Johnny Farrow dan Pip Monkton.
"Kalau tidak percaya, tanya saja tetangga sebelah," tantang Paddy, "la datang untuk mengecek apakah kami bisa menjaga bayi dengan baik," Paddy menambahkan bahwa Pip Monkton pulang pukul 23.30 karena takut dimarahi istrinya. Seperempat jam kemudian Leilie pulang.
"Biasanya siapa yang menjaga bayi Anda, kalau Anda bekerja?" tanya Wexford kepada Leilie.
"Julie, tetangga sebelah. Itu lo, yang Anda ajak berbicara waktu pertama kali datang," Leilie menerangkan. "Sebetulnya saya selalu menitipkan bayi saya kepada ibu saya. Tapi Ibu masuk ke rumah sakit dan baru pulang menjaga kemarin. Julie menawarkan diri untuk membantu menjaga Matthew malam hari. Saya bilang, biar saja Matthew di sini, tidak usah dibawa ke sebelah. la sering rewel kalau malam, apalagi kalau tidur bukan di tempat yang biasa. Toh kalau Matthew menangis akan kedengaran ke sebelah.”
"Saya bangga untuk memberi tahu Leilie, bahwa putra saya tidak menangis sedikit pun semalam," timpal Paddy.
Julie Lang membenarkan bahwa Paddy, Tony, Pip dan Johnny ada di apartemen sedang tidur nyenyak. “Karena tersinggung, saya bilang, kunci sebaiknya saya kembalikan saja. Memang sebaiknya begitu, katanya, sebab ia tidak memerlukan bantuan saya lagi. Saya betul-betul tersinggung."
Setahu dia empat pria itu berada di sebelah terus. la tidak mendengar Pip Monkton turun pukul 23.30, sebab ia sudah lama tertidur. Matthew juga tidak kedengaran menangis.
Cerita Raja Sulaiman
Pukul 18.00 Wexford menemui manajer Andromeda. Kemudian ia bertanya kepada Burden, "Ketika diadili, Leilie mengaku salah atau tidak?”
"Mengaku salah. Katanya, ia terlalu lelah dan tertekan, sehingga tidak tahan mendengar bayi menangis."
"Nonsens," kata Wexford. la mengajak Polly ke rumah Leilie. Pijatan bel tidak mendapat jawaban, jadi Wexford memijat bel apartemen di sebelah. Julie Lang membukakan pintu. Leilie ada bersamanya. Tampaknya ia lebih kurus, lebih kuyu, wajahnya pucat dan sedih. Leilie diajak Wexford ke apartemennya. Sebelum berpisah Julie memegang lengan Leilie seperti memberi semangat.
Begitu di dalam, Wexford berkata, "Leilie, Paddy tidak sepatutnya Anda bela sampai begitu. Mana bayi Anda?"
"Dengan Ibu."
"Tak mungkin begitu keluar dari rumah sakit ibu Anda langsung merawat lagi bayi." Leilie mula-mula tidak mau berkata apa-apa, tapi Wexford tidak putus asa. "Anda ingat cerita Raja Sulaiman? la didatangi dua wanita yang memperebutkan seorang bayi. Ibu yang sejati merelakan anak itu dirawat orang lain daripada dibelah dua. Anda dulu mengaku bersalah di pengadilan untuk perbuatan yang tidak pernah Anda lakukan terhadap putra pertama Anda.”
“Jasperlah yang mencederai anak itu. Jasper pula yang menyuruh Anda mengakui bahwa Anda yang bersalah, sebab ia tahu Anda cuma akan mendapatkan hukuman ringan, padahal ia akan mendapat hukuman berat. Anda membiarkan bayi itu diadopsi bukan karena Anda tidak sayang, tetapi Anda lebih suka ia dirawat wanita lain daripada celaka. Betul 'kan?"
Leilie memandang Wexford, kemudian mengangguk hampir tidak kentara. Wexford membuka jendela dan melambai kepada Polly yang menunggu di mobil. Sementara itu Leilie sedang berusaha menyembunyikan air matanya.
"Saya membawa tamu untuk Anda dan ia harus menginap di sini." Polly masuk sambil menggendong Ginger, bayi yang ditukar dengan Karen. Leilie memandang tidak percaya, memejamkan mata, lalu membukanya lagi. Kemudian ia melompat ke arah Polly. Tubuhnya gemetar. Dengan penuh kasih sayang ia mengambil Ginger dari Polly. "Matthew," katanya sambil mengusap rambut merah bayi itu. "Matthew."
Setelah Leilie duduk kembali, Wexford meminta ia menceritakan semuanya.
Serba salah
Semangat hidup Leilie tampak kembali. Sambil memeluk Matthew ia bercerita. Setelah putra sulungnya, Patrick, diadopsi empat tahun yang lalu, Leilie berpisah dari Paddy. Tapi ketika Paddy memanggilnya ke Utara untuk hidup bersama dia lagi, Leilie menurut. la selalu tidak bisa menolak Paddy. Tapi kemudian Paddy mempunyai kekasih lain.
Karena hubungan Paddy dengan kekasih baru itu tidak putus juga, Leilie merasa putus asa. la tidak punya teman di sana dan merasa kesepian. Jadi ia sering menghibur diri dengan pria-pria lain, sampai akhirnya ia mengandung. la tidak tahu, siapa bapak anak itu. Mungkin Paddy, mungkin bukan.
Leilie memberi tahu Paddy, ia mengandung dan akan kembali ke ibunya di Kingsmarkham. Paddy menahannya sambil berjanji tidak akan melanjutkan hubungan dengan kekasih barunya. Karena janji itu cuma gombal, Leilie pulang juga ke ibunya. Saat itu Matthew sudah lahir.
Leilie beruntung mendapat apartemen dan bekerja di Andromeda. Tahu-tahu Paddy datang hari Sabtu. Hari Senin Leilie tidak berani bekerja, karena takut Matthew rewel malam hari dan mengalami nasib yang sama seperti Patrick. Hari Selasa ia memang libur. Tapi tibalah hari Rabu, kemarin.
Paddy menyatakan akan menjaga bayi ditemani Tony, Pip Monkton dan Johnny. Leilie menyatakan Paddy tidak usah repot-repot, Matthew bisa ia titipkan kepada Julie. Paddy malah marah. Katanya, wanita itu sok ikut campur.
Mustahil Leilie tidak percaya Paddy mampu menjaga anaknya sendiri? Leilie tidak percaya sebab Patrick dulu dianiaya gara-gara menangis. Saat itu ibu Leilie tidak bisa dititipi karena baru keluar dari rumah sakit.
Leilie jadi serba salah. la tahu Tony dan kawan-kawannya tidak akan berani mengalangi Paddy. Leilie saja dulu hampir dibunuh ketika membela Patrick. Membawa bayi ke tempat kerja jelas tidak mungkin.
Nekat
Ketika pukul 11.00 Paddy keluar rumah, dengan kebingungan Leilie juga keluar membawa Matthew dalam keranjang bayi. la keluyuran tanpa tujuan. Dalam perjalanan pulang, tidak jauh dari rumahnya ia melihat kereta bayi dengan bayi berambut merah di dalamnya.
la tahu bayi itu anteng, sebab ia pernah antre bersama dengan ibu si Bayi itu di pasar swalayan. Ketika mereka bercerita tentang bayi masing-masing, ibu bayi itu menyatakan anaknya anteng sekali, tidak pernah menangis sepanjang malam.
Tanpa pikir panjang lagi Leilie menukarkan Matthew dengan bayi di dalam kereta dorong. Bayi itu agak lebih kecil dari anaknya, tetapi rambutnya sama-sama merah.
Mendengar cerita itu Polly Davies berseru ngeri, sedangkan Wexford menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Demi keselamatan anak Anda sendiri Anda tega mengorbankan anak orang lain?" tanyanya.
"Tidak benar!" sangkal Leilie. "Saya merawatnya baik-baik, memandikan dia, memberinya susu dan menidurkannya. Saya berdoa agar dia jangan menangis sepanjang malam. Setelah itu saya meninggalkannya. Ketika saya kembali pukul 23.45 ia masih tidur dan sehat-sehat saja."
"Anda melupakan sesuatu Leilie," kata Wexford. Leilie tidak berani menatap mata polisi itu. Dipeluknya Matthew lebih erat.
“Paddy berangkat pagi-pagi," Leilie melanjutkan. "Saya pikir sebaiknya saya kembalikan bayi yang saya pinjam. Saya bawa ia naik bus ke depan rumah pastor. Saya tidak tahu bagaimana caranya mengambil Matthew kembali. Saat itu saya rasa, saya tidak pernah akan memperolehnya kembali. Tak lama setelah saya pulang dari rumah pastor, Anda datang. Kebetulan bayi Julie di sebelah menangis. Anda mengira suara bayi itu datang dari kamar saya."
"Bukan itu yang saya maksud, Leilie."
"Saya tidak tahu apa yang Anda maksudkan."
"Anda tahu. Saya sudah menemui manajer Andromeda. Anda dipecat 'kan gara-gara Anda pulang semalam? Soalnya, di tempat bekerja, Anda risau memikirkan nasib bayi yang Anda pinjam. Anda khawatir ia menangis dan rewel karena bukan tidur di ranjangnya sendiri. Pada dasarnya memang Anda orang baik. Jadi Anda pulang dengan bus pukul 21.35 dan tiba di rumah pukul 21.55. Ketika Anda masuk, Anda lihat Karen sedang tidur nyenyak dalam keadaan sehat walafiat."
Senyum tipis menghiasi bibir Leilie. "Saya khawatir setengah mati, membayangkan bayi itu berlumuran darah. Hati saya lega melihat dia baik-baik saja."
"Saat Anda datang itu, Paddy dan kawan-kawan tidak ada di rumah," kata Wexford. Leilie mencoba membantah. Katanya, Paddy dan kawan-kawannya ada, sedang main kartu.
Sulit juga bagi Wexford untuk membuat wanita itu mengakui apa yang sebenarnya terjadi. Wexford berusaha meyakinkan Leilie bahwa Matthew selamanya terancam kalau Paddy bebas. la juga menyatakan Leilie akan dihukum berat kalau diajukan ke pengadilan, karena membiarkan bayi orang lain berada dalam bahaya, sebab ia pernah dihukum karena dinyatakan bersalah menganiaya Patrick, anaknya sendiri.
Tak ada gunanya memberi dalih yang tidak benar bagi Paddy. Sebaliknya Leilie menceritakan yang sebenarnya, dengan imbalan dibebaskan dari hukuman menukarkan bayi. Dengan demikian ia bisa merawat Matthew.
Leilie memeluk Matthew erat-erat, tetapi masih ngotot juga. Ketika Wexford mengajak Polly meninggalkan tempat itu, Leilie bangkit. Sambil tetap memeluk Matthew dengan tangannya yang sebelah, ia menarik lengan baju Wexford. "Pak Wexford, saya sudah memikirkan apa yang Anda katakan," katanya. Wexford mengerti, Leilie berhasil diyakinkan.
" ["url"]=> string(60) "https://plus.intisari.grid.id/read/553400659/si-rambut-merah" } ["sort"]=> array(1) { [0]=> int(1659535564000) } } }